Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Muhdi mengatakan kunci pendidikan karakter adalah keteladanan dari para tokoh dan pimpinan kepada masyarakat.
"Jujur saja, kita juga masih lemah di keteladanan baik," katanya saat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu.
Sosialisasi empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika tersebut, kerja sama MPR dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Semarang.
Kegiatan tersebut diikuti kalangan guru dan tenaga kependidikan, baik jenjang TK, SD, SMP, maupun SMA atau sederajat negeri dan swasta, pensiunan guru, serta kalangan masyarakat.
"Kami mengajak kepada semuanya untuk lebih memahami, lebih menghayati, dan mengamalkan Empat Pilar Kebangsaan," kata Muhdi yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jateng itu.
Menurut dia, keteladanan adalah sesuatu yang penting ditunjukkan oleh pimpinan maupun tokoh karena menjadi alat yang efektif bagi masyarakat untuk membumikan dan mengamalkan Empat Pilar Kebangsaan.
Diakuinya, banyak pemimpin di Indonesia yang seharusnya menunjukkan keteladanan justru tidak memberikan contoh yang baik, padahal level tertinggi dari pendidikan karakter adalah keteladanan.
Ia mengatakan Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menempatkan pendidikan karakter sebagai fokus.
Penanaman pendidikan karakter di sekolah, kata dia, bertumpu pada sosok guru yang juga harus bisa memberikan contoh atau teladan yang baik kepada para siswa.
"Inti pendidikan karakter sebenarnya pada keteladanan maka guru-guru juga bisa menjadi contoh, tidak saja perilaku berpancasila, tetapi juga pilar kebangsaan lainnya," kata Ketua PGRI Jateng itu.
Oleh karena itu, ia mengharapkan, para guru memberikan contoh yang baik kepada siswa karena dengan keteladanan maka pendidikan karakter berhasil ditanamkan.
"Jadi, mereka (guru, red.) harus menjadi contoh-contoh terbaik bagi upaya penegakan dan upaya pengamalan dari Empat Pilar Pancasila," kata Muhdi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Jujur saja, kita juga masih lemah di keteladanan baik," katanya saat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu.
Sosialisasi empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika tersebut, kerja sama MPR dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Semarang.
Kegiatan tersebut diikuti kalangan guru dan tenaga kependidikan, baik jenjang TK, SD, SMP, maupun SMA atau sederajat negeri dan swasta, pensiunan guru, serta kalangan masyarakat.
"Kami mengajak kepada semuanya untuk lebih memahami, lebih menghayati, dan mengamalkan Empat Pilar Kebangsaan," kata Muhdi yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jateng itu.
Menurut dia, keteladanan adalah sesuatu yang penting ditunjukkan oleh pimpinan maupun tokoh karena menjadi alat yang efektif bagi masyarakat untuk membumikan dan mengamalkan Empat Pilar Kebangsaan.
Diakuinya, banyak pemimpin di Indonesia yang seharusnya menunjukkan keteladanan justru tidak memberikan contoh yang baik, padahal level tertinggi dari pendidikan karakter adalah keteladanan.
Ia mengatakan Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menempatkan pendidikan karakter sebagai fokus.
Penanaman pendidikan karakter di sekolah, kata dia, bertumpu pada sosok guru yang juga harus bisa memberikan contoh atau teladan yang baik kepada para siswa.
"Inti pendidikan karakter sebenarnya pada keteladanan maka guru-guru juga bisa menjadi contoh, tidak saja perilaku berpancasila, tetapi juga pilar kebangsaan lainnya," kata Ketua PGRI Jateng itu.
Oleh karena itu, ia mengharapkan, para guru memberikan contoh yang baik kepada siswa karena dengan keteladanan maka pendidikan karakter berhasil ditanamkan.
"Jadi, mereka (guru, red.) harus menjadi contoh-contoh terbaik bagi upaya penegakan dan upaya pengamalan dari Empat Pilar Pancasila," kata Muhdi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024