PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) melakukan divestasi 13 persen saham di anak usahanya, PT Raharja Energi Cepu (RATU), melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO).
“Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mengoptimalkan portofolio bisnis RAJA, tetapi juga membuka peluang bagi investor untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan sektor hulu migas (minyak dan gas) Indonesia yang menjanjikan,” ujar Direktur Utama RAJA Djauhar Maulidi dalam keterangan resmi, Jakarta, Senin.
Proses bookbuilding untuk penawaran umum perdana saham RATU akan berlangsung pada 17-23 Desember 2024, dengan target pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Januari 2025.
Menurut Djauhar, sektor hulu migas membutuhkan investasi besar untuk eksplorasi dan pengembangan.
Melalui IPO ini, RATU diharapkan memiliki lebih banyak opsi pendanaan untuk mendukung pertumbuhan dan ekspansi di sektor hulu migas.
Sebagai perusahaan publik, RATU disebut akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, sehingga meningkatkan kepercayaan investor beserta mitra bisnis.
“IPO ini bertujuan untuk memperluas basis pemegang saham RATU dengan menarik investor ritel dan institusi. IPO diharapkan akan menjadi langkah awal bagi RATU untuk menjadi salah satu perusahaan nasional terkemuka di sektor hulu minyak dan gas, dengan aktif berkontribusi dalam peningkatan produksi minyak dan gas di Indonesia,” ungkap dia.
Saat ini, RATU dinyatakan memiliki portofolio investasi di dua blok strategis, yaitu Cepu di Jawa Timur dengan ExxonMobil sebagai operator dan Jabung di Jambi dengan Petrochina sebagai operator.
Kedua blok ini memiliki potensi cadangan migas bumi signifikan, didukung oleh proyek-proyek eksplorasi dan produksi yang disebut telah berjalan dengan baik.
Melalui partisipasi dalam kedua blok ini, lanjutnya, RATU memperoleh aliran pendapatan yang stabil dan berkelanjutan.
Divestasi saham RATU dianggap sebagai langkah strategis dalam transformasi RAJA untuk menjadi perusahaan energi yang lebih inovatif dan berkelanjutan.
Nantinya, dana hasil divestasi bakal dimanfaatkan untuk mempercepat pengembangan proyek-proyek di sektor midstream, downstream, serta energi berkelanjutan yang sedang dikerjakan oleh RAJA.
“Dengan portofolio bisnis yang lebih terdiversifikasi, RAJA dapat mengurangi risiko dan meningkatkan ketahanan perusahaan dalam menghadapi dinamika industri energi yang terus berkembang. Langkah ini juga mencerminkan komitmen RAJA dalam menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan,” ucapnya.
“Dengan permintaan energi yang terus meningkat dan peluang besar di sektor hulu migas Indonesia, IPO RATU hadir sebagai peluang investasi strategis bagi para pemegang saham baru untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan industri ini. RAJA optimis bahwa langkah ini akan mendukung pengembangan lebih lanjut dari RATU, sekaligus memperkuat posisi RAJA sebagai salah satu perusahaan energi terkemuka di Indonesia,” kata Djauhar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024