Sejumlah pemimpin dunia menyambut tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dengan kelompok perlawanan Palestina Hamas pada Rabu yang memberi harapan untuk mengakhiri agresi Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut gencatan senjata tersebut adalah sesuai dengan usulan yang disampaikannya pada 31 Mei 2024 dan disepakati secara bulat oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB)
“Kesepakatan ini akan mengakhiri pertempuran di Gaza, membuat bantuan kemanusiaan yang amat dibutuhkan warga Palestina di Gaza semakin melimpah, dan menyatukan kembali para sandera dengan keluarganya,” ucap Biden melalui media sosial X, dipantau Kamis.
Ia pun menyambut gencatan senjata ini memberi harapan bagi kepulangan tiga warga negara AS yang disandera di Gaza dan bertekad “mengembalikan mereka semua ke tanah air”.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebut tercapainya gencatan senjata, yang ia katakan sebagai "kabar yang tertunda lama", menjadi peluang untuk “melimpahkan bantuan kemanusiaan yang benar-benar dibutuhkan untuk mengakhiri penderitaan di Gaza”.
Dalam pernyataan yang disampaikan melalui media sosial X itu, PM Inggris juga mendorong gencatan senjata ini untuk diteruskan dengan upaya mencapai solusi permanen demi mengakhiri konflik antara Israel dengan Palestina berdasarkan solusi dua negara.
Baca juga: Gencatan senjata akhiri serangan Israel ke Jalur Gaza resmi tercapai
Senada, Kanselir Jerman Olaf Scholz menyebut gencatan senjata tersebut sebagai “berita baik” yang isi kesepakatannya, termasuk pembebasan sandera, harus dipatuhi semua pihak.
“Gencatan senjata ini membuka pintu untuk mengakhiri perang secara permanen dan untuk memperbaiki kondisi kemanusiaan yang amat buruk di Jalur Gaza,” ucap Scholz, juga melalui X.
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengatakan melalui X bahwa gencatan senjata ini memberi “kelegaan besar bagi rakyat Gaza” dan harapan bagi keluarga sandera usai 15 bulan peperangan berat.
Macron turut menegaskan bahwa gencatan senjata ini harus dipatuhi semua pihak.
Tercapainya gencatan senjata untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza diumumkan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani di Doha pada Rabu (15/1) waktu setempat.
Ia mengatakan kesepakatan gencatan senjata yang diharapkan mengakhiri agresi dan genosida Israel yang meluluhlantakkan Gaza tersebut terdiri dari tiga tahap yang mulai berlaku pada Minggu (19/1).
Baca juga: Serba-serbi perkembangan upaya gencatan senjata di Jalur GazaCOPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2025