London (ANTARA Kalbar) - Pianis Indonesia Maria Immaculata Setiadi tampil memukau pada Konser Belle Shennkman Music Programme yang disaksikan Dubes RI di London bersama Ny. Lastri Hamzah Thayeb yang digelar di ruang 41 National Gallery, London.
Acara yang diprakarsai the Royal College of Music tersebut merupakan konser yang menghadirkan musisi internasional dari The Royal College Music, ujar Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI London, Heni Hamidah kepada ANTARA London, Selasa.
Maria merupakan penerima beasiswa unggulan tahun 2011/2012 yang baru saja menyelesaikan program S-2 di bidang piano performance, di Royal college of Music .
Konser yang unik, karena selain menampilkan karya musik piano Prancis yang memiliki pengaruh dari musik timur, konser juga menampilkan pertunjukan Gamelan Jawa dan alat musik timur lainnya seperti Dizi, Pipa, dan Gaoyin Sheng.
Karya musik dari dua belahan dunia ini ditampilkan secara bergantian sehingga para penikmatnya dapat mendengar dengan lebih jelas koneksi dan pengaruh musik satu dengan lainnya, ujar Imma yang mengakui konsernya kali ini melanjutkan eksplorasi musik timur dan barat.
Menurut Imma, musik karya Claude Debussy (1862 - 1918) sangat dipengaruhi oleh nuansa musik timur yang didengarnya di Paris Exhibition pada tahun 1889 terinspirasi oleh bunyi gamelan Jawa.
Musik klasik barat yang ditampilkan pada malam itu antara lain karya Debussy yaitu: Cloches à travers les feuilles, Et la lune descend sur le temple qui fut, dan Poissons d¿or dari Images buku kedua serta Pagodes dan Jardins sous la pluie dari Estampes.
Karya komposer Jepang Karen Tanaka Crystalline (1988), John Cage In A Landscape (1948), Somei Satoh Bridges no 5 (2008) yang pada malam itu adalah pertunjukan perdananya di London, Jolivet La Princesse de Bali dari Mana, serta karya Messiaen Le merle bleu dari Catalogue d'oiseaux.
Karya musik barat tersebut ditampilkan bergantian dengan musik timur dari Gamelan Ensemble RCM yaitu Ladrang Mugirahayu dan Ladrang Wilujeng, serta musik Oriental lainnya seperti Yao Zu Wu Qu, Han Ya Xi Shui, dan Xian Jiang Chun Ge.
Gamelan Ensemble RCM malam itu cukup unik karena selain digawangi oleh tiga mahasiswa Indonesia : Aditya Permana, Elwin Hendrijanto, dan Maria Immaculata Setiadi .