Jakarta (ANTARA Kalbar) - Meningkatnya minat orang Indonesia untuk berbelanja secara online, mendatangkan keuntungan bagi toko-toko berbasis online terutama yang menjual pakaian muslim.
Pertengahan tahun ini, lembaga survei Ipsos mengumumkan temuan mereka bahwa 44% pengguna internet di Indonesia membeli barang secara online dan jumlah ini akan naik 15% per enam bulan.
Meski cara belanja konvensional dengan mendatangi langsung pasar atau pusat perbelanjaan masih menjadi pola utama, berbelanja online pun memiliki daya tarik tersendiri terutama bagi mereka yang tinggal jauh dari pusat kota atau menyukai kepraktisan.
Salah seorang penggemar belanja online, Andriyani, mengatakan ia dapat menghemat banyak waktu dengan memesan barang dari internet.
"Hari ini saya pesan baju koko flanel dari toko online di Bandung untuk suami saya, hari Jumat barangnya sudah sampai, dan saya rasa lebih murah karena ga kena pajak macam-macam," kata Andriyani.
Seorang pemilik toko online yang khusus menjual busana muslim dan pernak perniknya mengaku kekhawatiran akan penipuan itu memang ada.
"Kebanyakan orang Indonesia memandang internet hanya untuk browsing, social media dan belum percaya sama online shopping tapi dua tahun belakangan udah mulai banyak yang pesan," kata Vita Panigoro yang sudah beberapa tahun mengelola bisnis toko online dari rumahnya di kawasan Bekasi.
vita
Vita Panigoro mengatakan pelanggan toko online miliknya lebih suka memesan melalui telepon
Uniknya, Vita mengatakan banyak orang yang sesudah melihat produknya di internet, melakukan pemesanan langsung melalui telepon.
"Yang order by phone justru lebih banyak karena rata-rata pembeli ingin kenal dengan penjual dulu, ngobrol dulu baru mereka percaya dan memesan," kata Vita.
Sementara itu seorang produsen busana muslim di Ciledug, Sri Rejeki, mengatakan tahun ini ia kebanjiran order dari para reseller atau agen penjualan kembali.
"Pesanan meningkat 100%, misalnya yang biasanya cuma pesan 20 kodi sebulan, kini pesan sampai 50 kodi dan order itu udah datang sejak sebulan sebelum bulan puasa dimulai," kata Sri.
Awalnya konveksi Sri membuat busana-busana wanita dan anak-anak biasa tetapi empat tahun terakhir ia beralih memproduksi busana muslim karena pasarnya lebih jelas.
"Makin banyak orang ingin pakai gamis dan jilbab, saya yakin tren ini masih tetap bertahan lima enam tahun ke depan," kata dia.
Sementara menurut Vita, banyak pelanggannya yang tertarik membeli busana muslim setelah melihat selebriti mengenakan busana serupa.
"Meningkat karena faktor popularitas selebriti dan artis-artis dan mulai banyak yang pakai jilbab baik yang benar-benar hijab [sesuai syariah] atau pun yang karena mengikuti fashion, tapi itu mendongkrak popularitas busana muslim," kata dia.
(BBC)