Banjarmasin (ANTARA Kalbar) - Bank Indonesia akhirnya sukses menyelesaikan restorasi dan replika Muskat Pahlawan Nasional Pangeran Antasari untuk dilestarikan dan dijadikan sebagai benda cagar budaya nasional di Kalimantan Selatan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Khairil Anwar di Banjarmasin, Kamis, mengatakan, penyelesaian restorasi dan penyerahan Muskat Pangeran Antasari kepada Gubernur Kalsel Rudy Ariffin sebagai bentuk apresiasi Bank Indonesia terhadap Kepahlawanan Pangeran Antasari.
"Benda bersejarah tersebut akan dijadikan sebagai salah satu koleksi cagar budaya nasional asal Kalimantan Selatan (Kalsel)," kata Khairil Anwar.
Penyerahan muskat pusaka berlangsung di Kantor Bank Indonesia Wilayah Kalimantan diberikan oleh Khairil Anwar kepada ahli waris Pangeran Antasari, yang selanjutnya akan diserahkan kepada Gubernur Provinsi Kalsel Rudy Ariffin.
Penyerahan satu-satunya peninggalan pejuang nasional asal Kalsel tersebut disaksikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas, anggota Musyawarah Pimpinan Daerah Kalsel, serta beberapa undangan lainnya.
Pada kesempatan tersebut Bank Indonesia juga juga meresmikan ruang display sistem pembayaran yang terletak di Jalan A Yani Km 23 Landasan Ulin, Banjarbaru.
Sebelumnya, gedung yang telah berdiri sejak tahun 1923 tersebut dulunya digunakan sebagai tungku pemusnah uang.
"Digedung ini kami tetap melestarikan dan menampilkan mesin dan peralatan yang dulunya pernah digunakan dalam kegiatan sistem pembayaran di seluruh Kalimantan," katanya.
Peralatan tersebut saat ini tidak lagi terpakai, karena digantikan oleh mesin dengan teknologi yang lebih modern.
Beberapa peralatan yang juga ditampilkan dalam ruang display antara lain mesin peracik uang, mesin pemberi tanda uang tidak berharga, dan mesin sortasi uang.
Penyerahan muskat pusaka Antasari dan peresmian ruang display sistem pembayaran tersebut merupakan bagian dari upaya Bank Indonesia dalam melestarikan benda koleksi cagar budaya nasional yang berasal dari Kalimantan.
"Muskat pusaka diharapkan mampu menjadi personifikasi kepahlawanan Antasari untuk menginspirasi generasi muda akan semangat Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing," katanya.
Sementara ruang display yang menjadi bagian dari sejarah panjang perekonomian di Kalimantan tersebut diharapkan dapat memberikan wawasan pada masyarakat Banjar sehingga semakin mampu menghargai benda-benda warisan sejarah bangsa. Ruang display terbuka untuk umum dan dapat dikunjungi secara cuma-cuma.
(U004)
Muskat Pangeran Antasari Jadi Koleksi Cagar Budaya
Kamis, 22 November 2012 18:12 WIB