Tayan Hilir (Antara Kalbar) - Puluhan warga Dusun Piasak, Desa Pedalaman, Kecamatan Tayan Hilir, Sanggau mendatangi kantor PT Indonesia Chemical Alumina (PT ICA) karena tercemarnya Sungai Bawah anak Sungai Kapuas yang berada di samping kolam limbah perusahaan yang mengolah bauksit itu.
"Ini bukan demo. Tujuan kedatangan warga untuk meminta tanggungjawab perusahaan soalnya yang tercemar itu namanya Sungai Bawah, jadi warga khawatir untuk mengonsumsi air sekarang ini," ungkap Barjat, tokoh pemuda Dusun Piasak, saat dihubungi.
Menurut Barjat, awal mula diketahui adanya pencemaran itu, pada hari Rabu malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Saat itu, sedang hujan deras, Kepala Desa Pedalaman Sunarto, Kepala Dusun Piasak Eko Misdarwanto dan tokoh masyarakat RT Beganjing Hanijer serta dirinya mengecek kondisi Sungai Bawah.
Ternyata banyak ikan yang mengambang dan mati, lantas setelah di cek di bagian quality control pengolahan air di perusahaan itu, pH mencapai 9,02.
"Kita juga sempat ketemu orang perusahaan, maka sepakat pertemuan tadi," jelas pria yang terbilang cukup vokal ini.
Hadir dalam pertemuan itu beberapa perwakilan perusahaan, Manager Eksternal Heri S Sos, Manager HSE Marolop serta Manager Security Gie Talalu dan beberapa aparat keamanan.
Pemicu pencemaran ini, dikarenakan residu bekas produksi pengolahan bauksit yang dicampur costic soda, tidak sempat dinetralisir lalu meluber ke sungai tersebut sehingga membuat ikan dan biota yang ada di sungai tersebut mati.
Hasil pertemuan itu, kata Barjat, diantaranya untuk jangka pendek PT ICA menanggung sebanyak 5 galon air bersih per harinya untuk tiap rumah yang berada di pesisir Sungai Kapuas.
Kemudian, warga juga meminta untuk dilaksanakan pemeriksaan kesehatan serta untuk jangka panjang minta dibangun sarana air bersih.
"Untuk sementara itu, perusahaan menanggung 5 galon per rumah yang berada di pesisir Sungai Kapuas sambil menunggu tim independen memeriksa kondisi air sungai tersebut. Nah, kami juga meminta di bangunnya sarana air bersih," ungkap dia.
Terpisah Manager Eksternal PT ICA, Heri S Sos tak menampik adanya tumpahan residu pengolahan bauksit itu ke Sungai Bawah. Pihaknya akan membangun kolam limbah yang lebih besar lagi kedepan.
Untuk sementara ini, warga masyarakat yang berada pesisir Sungai Kapuas difasilitasi per rumah mendapatkan 5 galon air bersih hingga tim independen yang menentukan baku mutu air dalam batas yang aman.
"Ya, memang ada itu. Kolam limbah itu meluber waktu hujan pada Rabu malam, tapi hanya sedikit, cepat ditanggulangi. Kedepan manajemen akan membangun kolam limbah yang lebih besar lagi. Kemudian, manajemen juga sedang mencari lahan untuk membangun sarana air bersih untuk warga," ungkap pria asal Tayan ini.