Pontianak (Antara Kalbar) - Cargill, induk perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Harapan Sawit Lestari dan Poliplant Grup di Kabupaten Ketapang, mengumumkan pabrik pengolahan inti sawit (palm kernel crushing plant) baru yang telah memperoleh sertifikasi dari Roundtable of Sustainable Palm Oil (RSPO).
Chief Operating Officer Cargill Tropical Palm Holdings Pte Ltd, Richard Low dalam keterangan tertulisnya di Pontianak, Selasa mengatakan, pabrik baru yang terletak di perkebunan kelapa sawit PT Hindoli di Sumatera Selatan itu semakin memperkuat komitmen Cargill dalam memproduksi minyak sawit berkelanjutan.
"Sertifikasi RSPO merupakan pembuktian atas upaya berkesinambungan Cargill untuk memproduksi lebih banyak minyak sawit berkelanjutan bagi dunia. Kami meyakini bahwa minyak kelapa sawit dan turunannya harus diproduksi secara berkelanjutan demi kebaikan planet kita dan umat manusia, dan kami akan menjunjung tinggi tanggung jawab ini seiring kami memenuhi permintaan global yang semakin meningkat terhadap minyak sawit berkelanjutan," ujar dia.
Ia menjelaskan, sumber tenaga pabrik pengolahan inti sawit tersebut sepenuhnya berasal dari energi terbarukan yang didukung oleh pabrik biomassa baru yang mengonversi limbah kelapa sawit menjadi tenaga listrik untuk pabrik pengolahan, serta unit-unit perumahan karyawan di area perkebunan.
Pabrik pengolahan inti sawit ini akan memenuhi permintaan lokal yang kian bertambah dari produsen lemak khusus dan oleo kimia terhadap minyak inti sawit (palm kernel oil) dengan sertifikat berkelanjutan. Sementara itu, produk sampingan bungkil inti sawit (palm kernel expeller) akan dimanfaatkan sebagai bahan baku berkualitas untuk sektor peternakan lokal.
Mendapatkan pasokan inti sawit dari pabrik Cargill bersertifikat RSPO lainnya di Sumatera Selatan, yaitu Sungai Lilin, Tanjung Dalam dan Mukut, pabrik pengolahan inti sawit PT Hindoli dapat memproduksi minyak inti sawit berkelanjutan hingga 98 metrik ton dan bungkil inti sawit hingga 124 metrik ton setiap hari.
Sementara itu, menurut data peneliti industri Oil World tahun 2015, permintaan global terhadap minyak inti sawit terus meningkat, dan bertumbuh sekitar tujuh persen sejak tahun 2011. Disertai dengan komitmen keberlanjutan yang dijunjung tinggi oleh perusahaan consumer goods global, permintaan terhadap produk inti sawit yang diproduksi secara berkelanjutan diprediksi akan terus tumbuh.
PT Hindoli akan mulai menjual minyak inti sawit dan bungkil inti sawit yang bersertifikat RSPO di pasar internasional dan domestik mulai bulan Januari 2017.
Sertifikasi RSPO bagi pabrik pengolahan inti sawit PT Hindoli diterima menyusul sertifikasi bagi pabrik pengolahan inti sawit Paku Juang milik PT Harapan Sawit Lestari di Kalimantan Barat awal tahun ini. Cargill saat ini tengah berupaya memperoleh sertifikasi RSPO untuk pabrik pengolahan inti sawit ketiganya di Sungai Kerandi milik Poliplant Group di Kalimantan Barat.
Sertifikasi bagi pabrik pengolahan inti sawit Cargill menggarisbawahi komitmen perusahaan dalam membangun rantai pasokan minyak sawit yang transparan, dapat ditelusuri dan berkelanjutan. "Cargill telah menerapkan suatu kebijakan terkait produksi minyak sawit yang berkelanjutan sejak akuisisi perkebunan pertamanya di Indonesia pada tahun 1995, jauh sebelum pembentukan prinsip-prinsip RSPO. Pada tahun 2014, Cargill memperbarui kebijakan minyak sawit berkelanjutan perusahaan yang berkomitmen terhadap minyak sawit yang berkelanjutan, bebas deforestasi dan bertanggung jawab secara sosial," kata Richard.
(T.T011/B012)