Pontianak (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis menghadiri acara Misa Syukur Perayaan 100 tahun RSK Alverno Singkawang, di Kompleks RSK Alverno, Jl Gunung Sari, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat.
"Di Kalbar masih terdapat penderita Kusta. Padahal masalah kusta ini dianggap sudah tidak ada di Indonesia.Namun ternyata masih banyak yang terkena kusta, tetapi mereka malu. Untuk itu yang sudah sembuh kembali ke keluarga untuk tidak mengucilkannya," kata Cornelis, Minggu.
Misa Syukur Perayaan 100 tahun RSK Alverno Singkawang yang digelar Yayasan Karya Kesehatan Santo Vincentius itu juga dihadiri Wali Kota Singkawang, Awang Ishak, Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot dan Wali Kota Singkawang terpilih, Tjhai Chui Mie.
Menurut Cornelis, ilmu kedokteran dan teknologi yang terus berkembang telah mampu meredam penyebaran penyakit tersebut. Karena itu, dia berharap, masyarakat tak lagi perlu takut terhadap penderita kusta ini.
"Karena kedokteran dan teknologi perkembangan pesat jadi tidak perlu khawatir. Di daerah banyak penderita kusta seperti di Kapuas hulu, tapi mereka malu jadi harus di bawa ke sini," ujarnya.
Dia juga berterima kasih kepada yayasan dan keuskupan yang telah bersedia membantu masyarakat yang terserang kusta ini. Bahkan kegiatan tersebut telah berlangsung selama 100 tahun di Kalbar.
"Kepada yayasan keuskupan dan gereja Katolik yang merintis kemanusiaan tanpa membedakan saya sangat berterima kasih. Bagaimana Mereka melihat kemanusiaan secara utuh tanpa membeda-bedakan," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, ketua pelaksana kegiatan, Titus Pramana mengatakan, rumah sakit kusta Alverno telah melayani masyarakat sejak 1917 silam. Berawal dari misionaris Belanda yang kemudian dilanjutkan oleh suster dan pendeta pribumi hingga saat ini.
"Kegiatan ini bentuk mengasihi penderita kusta orang miskin dari Allah yang baik melalui perayaan 100 tahun RSK Alverno. Sejak tahun 1917 secara khusus melayani penderita kusta dan dijadikan hari jadi," katanya.
Menurutnya, 100 tahun bukan waktu yang singkat dimana RSK Alverno selalu berkomitmen dalam meneruskan perjuangan pendahulu dalam melayani penderita kusta. Pada perayaan tersebut banyak pula kegiatan lainnya yang dilaksanakan.
"Kegiatan lainnya antara lain bakti sosial, pembagian sembako dan lomba warga eks penderita kusta. Selain itu juga ada pemeriksaan kesehatan gratis yang diberikan," ujarnya.
Diakui olehnya keberlangsungan RSK Alverno tak terlepas pula dari peran serta para donatur. Dia berharap, semakin banyak warga yang terketuk pintu hatinya untuk membantu sesama yang menderita kusta ini.
"Semoga yang hadir disini juga terinspirasi mengasihi penderita kusta," ungkapnya.
Sementara Wali Kota Singkawang, Awang Ishak menilai keberadaan RSK Alverno sangat membantu masyarakat Kalbar yang menderita Kusta. Terlebih kepada suster Cajetana Van Tiel dari Belanda yang begitu gigih dalam merawat penderita kusta.
"Selamat kepada segenap manajemen RSK Alverno, Yayasan Karya Kesehatan Santo Vincentius. Serta terimakasih kepada suster Catejana Van Tiel yang dengan sabar dan ikhlas telah merawat penderita kusta di Kalbar," katanya.
Ia juga menilai RSK Alverno ini merupakan bentuk kerja sama antara pemerintah dan masyarakat atau pihak ketiga. Dalam hal ini bergerak di bidang sosial khususnya penanganan penderita kusta di Kalbar.
"Secara operasional RSK Alverno ini menjadi tanggung jawab pemerintah, namun kepemilikannya adalah Viktariat Apostolik atau keuskupan Agung Pontianak," ujarnya.
Menurutnya, masih banyak penderita kusta di Kalbar yang bahkan keluarganya juga enggan menampung mereka. Dan RSK Alverno dengan segenap petugasnyalah yang terus memberikan pelayanan yang baik, hingga penderita sembuh.
"Terima kasih pula kepada semua petugas yang telah dengan ikhlas merawat para penderita kusta ini. Hingga akhirnya mereka sembuh dan dibimbing hingga bisa diterima kembali di masyarakat," tuturnya.
(U.KR-RDO/N005/T011)