Jakarta (ANTARA) - PT Jasa Raharja (Persero) menegaskan bahwa kegiatan Mudik Bareng BUMN sama sekali tidak dipungut bayaran alias gratis, dan tidak akan memakai atau mem-blacklist perusahaan operator bus jika krunya melakukan pungutan liar kepada pemudik.
"Itu sudah kita pastikan bahwa kegiatan ini bersifat gratis semuanya, tidak dipungut biaya apapun," kata Direktur Utama Jasa Raharja sekaligus Ketua Satuan Tugas Mudik Bareng Budi Rahardjo kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan bahwa jika pihaknya mendapatkan informasi dan terbukti bahwa ada kru bus yang melakukan pungutan liar kepada pemudik dalam program ini, maka pihaknya akan langsung mem-blacklist dan tidak akan pernah memakai lagi perusahaan operator busnya.
"Kita selalu mengimbau kepada para pemudik ataupun calon pemudik bersama BUMN ini agar berani menolak permintaan apapun yang diajukan oleh kru. Jadi kami mohon kerja samanya kembali dengan para pemudik itu untuk betul-betul menolak karena mereka betul-betul digratiskan semuanya oleh BUMN, tidak ada pungutan," kata Budi.
Penyelenggaraan program Mudik Bareng BUMN tahun ini menargetkan sekitar 250.000 pemudik yang akan diberangkatkan dengan beragam moda angkutan, naik sebesar 22,32 persen dibandingkan realisasi pemudik pada 2018 sebanyak 204.146 pemudik.
Untuk kegiatan di tahun ini, BUMN yang tergabung untuk kegiatan mudik bersama sejumlah 104 BUMN, ada kenaikan 67,75 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya 64 BUMN.
BUMN Mudik Bareng 2019 akan diberangkatkan dari 56 kota keberangkatan (22 kota di Pulau Jawa dan 34 kota di luar Pulau Jawa) dan terdiri dari 136 kota tujuan (57 kota di Pulau Jawa dan 79 kota di luar Pulau Jawa).
Tahun ini Mudik Bareng BUMN menyediakan total 3.897 bus, 138 kapal laut, 49 rangkaian kereta api dan 76 pesawat udara.
Target untuk pemudik bus dalam Mudik Bareng BUMN tahun ini sebanyak 180.609 pemudik, meningkat 10,97 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 162.751 pemudik.
Jasa Raharja tegaskan kegiatan "Mudik Bareng BUMN" gratis
Selasa, 7 Mei 2019 20:15 WIB