Seorang warga bernama Roery (32) mengatakan bahwa selain untuk ikut melaksanakan shalat sunah kusuf atau shalat gerhana matahari, dirinya beserta keluarga sengaja datang untuk menyaksikan secara langsung kebesaran Sang Pencipta melalui fenomena alam tersebut.
Baca juga: Masyarakat Islam diimbau laksanakan shalat gerhana
"Memang mau ikut salat gerhana matahari berjamaah, makanya kita sekeluarga kemari. Lagi pula karena memang mau ngelihat langsung fenomena alam kayak gini, siapa tau setelah melihat ini kita jadi semakin sadar kebesaran Pencipta," katanya.
Sementara itu Rektor UMSU Agussani mengatakan bahwa penyelenggaraan acara tersebut telah dipersiapkan panitia pelaksana sejak enam bulan sebelumnya.
"Alhamdulillah pelaksanaan shalat gerhana matahari dan serangkaian acara yang telah dipersiapkan OIF UMSU sejak enam bulan terakhir dilangsungkan hari ini," ujarnya.
Sementara itu Kepala Observatorium Ilmu Falak (OIF) UMSU Dr Arwin Juli Rakhmadi menambahkan, dalam kegiatan tersebut tim yang dipimpinnya akan membimbing dan mengarahkan para peserta maupun pengunjung untuk bisa menggunakan peralatan teleskop yang disediakan.
Baca juga: Muslim Singkawang Juga Gelar Shalat Gerhana
Untuk memantau puncak fenomena tersebut, teleskop yang akan digunakan para pengunjung mengamati gerhana tersebut adalah Kamera Lubang Jarum raksasa. Kamera Lubang Jarum Raksasa tersebut juga sebagai pemecahan rekor Muri.
Sedangkan perlengkapan canggih yang digunakan mengamati gerhana yakni Teleskop Bresser Missier AR 152 + Mounting CEM60 Ioptron, Teleskop Maksutov 180 mm + Mounting HEQ5 Pro.
Kemudian Teleskop Bresser Missier AR 152 + Mounting Losmandy G-11 Moutierung, Teleskop SKY Watcher BK 120 Iq5, Teleskop Refractor 90mm EQ2, Binokuler dan Teleskop William Optics GT 102 Pro + Mounting Ioptron IEQ45 Pro (streaming).
Baca juga: Ribuan Jamaah Tumpah Ruah Shalat Gerhana Di Masjid Mujahidin
Baca juga: Imam Masjidil Haram Menangis Saat Shalat Gerhana