Jakarta (ANTARA) - Google telah membuat kemajuan yang signifikan dalam mengembangkan chip atau prosesor sendiri untuk memperkuat ponsel pintar, smartphone, Pixel di masa mendatang, dan mungkin akan menyaingi Qualcomm jika itu diterima pasar.
Prosesor Google bakal debut di ponsel terbarunya awal tahun depan, menurut satu laporan baru dari Axios, dikutip Jumat.
Google tampaknya bekerja sama dengan Samsung, yang menyediakan dukungan desain dan manufaktur untuk proyek tersebut, dengan nama sandi "Whitechapel."
Baca juga: Google luncurkan situs "Mengajar dari Rumah" versi bahasa Indonesia
Laporan itu mengatakan Google SoC adalah prosesor ARM delapan core dengan perangkat keras "yang dioptimalkan untuk teknologi pembelajaran mesin Google" dan kemampuan Google Assistant yang selalu aktif.
Chip tersebut akan dibuat di pabrik Samsung pada proses 5nm mendatang, dan, selain ditujukan untuk Pixel, laporan itu mengatakan bahwa "versi berikutnya" dari chip tersebut dapat digunakan dalam Chromebook.
Google juga dilaporkan telah mempekerjakan desainer chip dari Intel dan Qualcomm untuk pengembangan perangkat itu.
Sementara itu, Bloomberg melaporkan bahwa induk Google, Alphabet Inc, memperlambat perekrutan tenaga kerja untuk sisa tahun ini, tindakan paling drastis oleh raksasa pencarian web itu sejak pandemik Covid-19 mulai menghancurkan bisnis periklanannya beberapa minggu lalu.
Baca juga: Apple dan Google buat teknologi pelacakan kontak corona
Baca juga: Google dukung beraktivitas di rumah
Kepala Eksekutif Google Sundar Pichai memberi tahu staf tentang keputusan itu dalam email pada hari Rabu (15/4).
Dia juga menyoroti bidang pemotongan biaya lainnya, dengan mengatakan perusahaan akan "mengkalibrasi ulang fokus dan langkah investasi kami di bidang-bidang seperti pusat data dan mesin, dan pemasaran serta perjalanan yang tidak penting bagi bisnis."
Pada akhir 2019, Alphabet mempekerjakan 118.899 orang pekerja penuh waktu.
Pengumuman menunjukkan bagaimana penurunan ekonomi yang dipicu oleh virus corona bahkan mempengaruhi beberapa bisnis teknologi terkaya.
Baca juga: YouTube kurangi kualitas streaming akibat corona
Baca juga: Perangi misinformasi, Google dan Apple tindak aplikasi terkait corona
Baca juga: Google hapus ratusan aplikasi Android yang "mengganggu" di Play Store