Pontianak (ANTARA) - Anggota DPR RI Cornelis meminta kepada pemerintah pusat dan provinsi Kalbar untuk memperhatikan masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan pasca penetapan "Lockdown" yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia.
"Seperti diketahui, Negara Malasyia sudah melakukan Lockdown sehingga masyarakat yang bertempat tinggal di perbatasan yang berdekatan dengan Malaysia akan merasakan dampaknya. Maka dari itu sangat perlu diperhatikan oleh pemerintah, terutama kebutuhan sembilan bahan pokok dan pekerjaan," kata Cornelis di Ngabang, Kalbar, Kamis.
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Kalimantan Barat 1 itu juga meminta kepada pemerintah untuk memantau masyarakat Indonesia yang berada di perbatasan, sehingga pasokan-pasokan sembilan bahan pokok di perbatàsan terutama masyarakat yang tidak bisa terjangkau dari Indonesia tetapi bisa terjangkau dari Malaysia.
Dalam penutupan perbatasan dari kedua belah pihak, kata Cornelis, baik dari Indonesia maupun Malaysia pastinya akan berdampak bagi masyarakat yang bertempat tinggal di perbatasan. Maka dari itu pemerintah selalu memantau aktivitas dan keadaan masyarakat disana agar masyarakat tetap merasa aman.
"Setelah pemantauan keadaan masyarakat Indonesia yang berada di sekitar perbatasan, saya berharap pemerintah langsung melaporkan hal ini kepada presiden, agar masyarakat di perbatasan juga merasa terlindungi," tuturnya.
Anggota Tim Pengawas Bidang pembangunan Daerah Perbatasan itu juga mengatakan bahwa selaku anggota badan anggaran, ia sama sekali di DPR RI tidak ada keberatan masalah anggaran yang dipotong atau dialihkan untuk membantu penanganan wabah COVID-19.
"Mari bersama-sama mematuhi dan mendukung pemerintah dalam rangka mengatasi bencana Corona Virus Desiase (COVID-19) agar tidak banyak memakan korban," katanya.
Tidak lupa Cornelis juga mengingatkan kepada para tenaga medis yang sebagai garis terdepan penanganan Corona Virus Desiase (COVID-19) ini untuk berhati-hati.
"Jika ada pasien yang di rumah sakit tanyakan secara detail penyebab pasien itu sakit, apakah pasien tersebut pernah berpergian keluar kota atau ke daerah zona merah, agar kalian tim medis tidak menjadi korban atau menjadi orang yang terjangkit," katanya.