Pontianak (ANTARA) - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Andreas Acui Simanjaya menilai sudah saatnya secara bertahap aktivitas ekonomi menuju ke arah normal namun tetap mengedepankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
"Saatnya masyarakat secara bertahap dapat melakukan aktivitas keseharian secara normal dengan tetap menjaga kesehatan diri dan keluarga dengan menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin diri yang baik. Kebiasaan memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak sudah dapat diadaptasi dan dilakukan oleh masyarakat dengan baik," ujarnya di Pontianak, Minggu.
Ia menambahkan bahwa sekolah, pertokoan, berbagai profesi masyarakat bisa berjalan normal dengan syarat tetap disiplin menjalani protokol kesehatan.
"Beri kepercayaan untuk masyarakat menjaga kesehatan diri dan lingkungannya," kata dia.
Menurutnya berdasarkan data pengusaha yang terhimpun dari jaringan secara umum banyak perusahaan yang menyatakan hanya mampu bertahan sebatas bukan Juni 2020 saja.
"Sudah saatnya kita menjalani kehidupan ini dengan memahami dan menerima kenyataan bahwa wabah COVID-19 ini belum berakhir dan ada di sekitar kita. Kita jalani saja kehidupan ini dengan menjaga diri sebaik - baiknya dari kemungkinan terjangkit wabah tersebut," katanya.
Ia menilai pada awal terjadi pandemi COVID-19 pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengamankan dan menyelamatkan rakyat Indonesia. Dengan berjalannya waktu bahwa urusan pandemi ini urusan jangka panjang.
"Ibaratnya kita tidak bisa menahan napas selamanya. Masyarakat tidak bisa bertahan selamanya tanpa melakukan aktivitas keseharian dan menjalankan aktivitas ekonomi. Kita memerlukan relaksasi dari peraturan yang ketat terkait antisipasi COVID-19," katanya.
Ia menyarankan pemerintah untuk segera memiliki keputusan dan jalan keluar untuk mengimbangi keperluan masyarakat melakukan kegiatan sehari hari.
"Kita tidak bisa bertahan terlalu lama dalam situasi berdiam diri dan membatasi aktivitas normal. Kembali, pelarangan yang terlalu ketat menyebabkan banyak yang menderita karena ekonomi macet. Kemudian, terlalu longgar penyakit merajalela. Jalan tengahnya adalah jalankan aktivitas sehari hari dengan tetap menjaga kesehatan diri di tengah aktivitas," katanya.
Saatnya bertahap aktivitas ekonomi normal
Minggu, 31 Mei 2020 19:19 WIB