216 Mahasiswa STKIP Diwisuda

Sintang (ANTARA) - Sebanyak 216 Mahasiswa STKIP Persada Khatulistiwa akhirnya diwisuda pada Sabtu (8/7). Pelaksanaan wisuda tersebut menerapkan Protokol Pencegahan Penyebaran Covid 19.

Ketua STKIP Persada Khatulistiwa, Didin Syafruddin mengatakan, pelaksanaan wisuda mahasiswa sempat diundur beberapa bulan karena terjadi penyebaran covid 19.

"Wisuda awalnya akan dilaksanakan Februari lalu. Tapi akhirnya diundur karena ada penyebaran covid 19," kata Didin.

Di pelaksanaan wisuda mahasiswa,  Didin menyampaikan terima kasih pada seluruh orangtua mahasiswa yang telah mempercayakan STKIP Persada Khatulistiwa untuk tempat anaknya menuntut ilmu. 

Dikatakan Didin, sampai sekarang ini total ada 3.056 lulusan STKIP Persada Khatulistiwa Sintang.

 "Semoga semua lulusan dapat bersaing di dunia kerja," katanya.

Ia mengingatkan para lulusan untuk bisa melihat peluang kerja. Para lulusan harus memiliki kejelian melihat peluang kerja dan peluang usaha.

Lulusan perguruan tinggi dituntut tidak hanya memiliki IPK tinggi saja. Tapi harus mampu  mampu berkreasi dan berinovasi dengan bekal keilmuan yang dimiliki. Seperti berwirausaha.

Ketua Perkumpulan Badan Pendidikan Karya Bangsa, Dr Drs YAT Lukman Riberu mengatakan, pelaksanaan wisuda tetap melaksanakan protokol kesehatan meski Kabupaten Sintang sebagai zona hijau penyebaran covid 19.

Begitu juga masuk kampus, semua wajib mematuhi protokol pencegahan COVID-19. Suhu tubuh dicek dan wajib masker.

"Kami berupaya agar kapasitas gedung tidak terisi penuh atau sekitar 50 persen kapasitas agar bisa jaga jarak. Ini sesuai protokol pelaksanaan kegiatan di gedung selama new normal," kata Lukman. 

Dikatakan Lukman, sehari sebelum pelaksanaan wisuda, gedung juga sudah disemprot disinfektan.

"Selama ini perkuliahan juga dilakukan secara daring. Pada tahun ajaran baru nanti, perkuliahan tatap muka akan dimulai kembali. Perkuliahan 50 persen tatap muka, 50 persen daring," bebernya. 

Tampak hadir anggota DPR RI Komisi X yang membidangi pendidikan Adrianus Asia Sidot dan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalbar, Yohanes Rumpak.