Pontianak (ANTARA) - Rektor Universitas PGRI Pontianak Muhamad Firdaus mengatakan perubahan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Pontianak menjadi Universitas PGRI bertujuan meningkatkan mutu dan daya saing lembaga pendidikan itu.
“Ada keinginan seluruh civitas akademika untuk menambah program studi setelah menjadi universitas sedangkan institut hanya satu keilmuan saja yaitu pendidikan keguruan saja,” katanya di Pontianak, Rabu.
Ia mengatakan setelah berubah menjadi universitas pada Juli 2024, maka kampus bisa mengusulkan pembukaan program strudi lain selain kependidikan. Perubahan status ini tertuang dalam keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) nomor 408/E/02024.
Saat ini Universitas PGRI Pontianak memiliki empat fakultas yang pertama, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial (IPPS) yang terdiri dari Prodi Bimbingan Konseling (BK), Prodi Pendidikan Kewarganegaraan ( PPKn), Prodi Pendidikan Sejarah, Prodi Pendidikan Geografi, Prodi S-2 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Prodi Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PGPAUD).
Kedua, Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi (MIPATEK) yang terdiri dari Prodi Pendidikan Matematika, Podi S-2 Pendidikan Matematika, Prodi Pendidikan Fisika, Prodi Pendidikan Teknologi Informasi, Prodi Pendidikan Biologi, dan Prodi Sains Informasi Geografi.
Ketiga, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni yang trediri dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Prodi S2-Pendidikan Bahasa Indonesia dan Prodi Bahasa Inggris D-3.
Baca juga: IKA Universitas PGRI Pontianak berkomitmen majukan pendidikan Kalimantan Barat

Keempat, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) yang terdiri dari Prodi Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Sementara sejumlah program studi baru yang sudah diusulkan antara lain Prodi Pendidikan Guru SD, Pendidikan Guru PAUD, Sistem Informasi, Informatika, dan Sistem Informasi Geografis. Selain itu, ada juga Prodi D3 Bahasa Inggris yang diperoleh dari Akademi Bahasa Asing Tarakan (ABATA) melalui proses merger antara kampus IKIP dan ABATA.
Perubahan status ini juga melibatkan penggabungan antara dua yayasan yaitu IKIP dan ABATA yang akhirnya membentuk satu kampus yang lebih besar di bawah naungan Universitas PGRI Pontianak.
Rektor berharap dengan perubahan ini, Universitas PGRI Pontianak yang saat ini memiliki akreditasi B akan semakin maju dan dapat bersaing dengan kampus-kampus lain di Kalimantan Barat. Ia menekankan pentingnya kerjasama yang solid antara dosen, pegawai, dan mahasiswa, yang bersama-sama akan mendorong kemajuan kampus ini.
Selain itu, Rektor berharap kualitas sumber daya manusia di Universitas PGRI Pontianak termasuk dosen dan pegawai dapat terus meningkat, agar kampus ini dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap bersaing di dunia kerja.
Dengan adanya perubahan ini, diharapkan kampus yang saat ini memiliki 3.656 mahasiswa ini akan semakin berkembang dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Sejarah Universitas PGRI Pontianak diadali dengan pendirian Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Pontianak pada 25 Juli 1981. Lalu bertransformasi menjadi IKIP PGRI Pontianak pada 27 Februari 2014 lalu 10 tahun kemudian menjadi Universitas PGRI Pontianak pada 24 Juli 2024.
Baca juga: Komisi Informasi Pusat survei IKIP 2024 di Kalbar