Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memastikan pemberian bantuan sosial (bansos) sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat pandemi COVID-19, berlanjut pada tahun depan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto setelah sidang kabinet paripurna bertopik "Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi untuk Penguatan Reformasi Tahun 2021" yang dipimpin Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Senin, mengatakan pemerintah sepakat menetapkan sejumlah program bansos sebagai prioritas untuk dilanjutkan pada tahun depan.
"Program lanjutan prioritas bansos ada empat," katanya.
Empat program yang dimaksud yakni bansos tunai presiden terkait UMKM, bantuan untuk subsidi gaji yang akan dilanjutkan kuartal pertama tahun depan, kartu prakerja, dan bansos tunai dalam bentuk PKH dan sembako.
Ia menambahkan program-program ini diharapkan akan menjaga daya beli masyarakat dalam situasi pandemi COVID-19.
"Terkait program-program yang berjalan dari PEN adalah program PKH, sembako baik Jabodetabek maupun tunai di non-Jabodetabek, kartu prakerja, diskon listrik, logistik, BLT desa, investasi koperasi melalui LPDB KUMKM, dan bantuan pelaku usaha mikro BPUM,” katanya.
Ia menambahkan dalam sidang kabinet juga disepakati bahwa khusus tahun depan akan dilanjutkan program prioritas/unggulan yakni pengadaan vaksin.
Menurut Airlangga, pengadaan vaksin sejauh ini beberapa perusahaan sudah mempersiapkannya sampai tahap tertentu.
"Vaksin Merah Putih dipimpin Kemenristek bersama Lembaga Eijkman, Bio Farma telah melakukan kerja sama dengan Sinovac yang menyiapkan 290 juta dan dari G-42 menyiapkan 30 juta di tahun ini dan pemerintah sudah menyiapkan dana Rp3,8 triliun tahun depan multiyears Rp37 triliun," katanya.
Selain itu, Kemenkes, kata dia, juga akan menyiapkan operasionalisasi vaksinasi yang diperkirakan bisa dimulai awal tahun depan dengan masuknya 30 juta vaksin pada akhir tahun ini.
Pemberian bansos berlanjut tahun depan
Senin, 7 September 2020 13:15 WIB