Yogyakarta (ANTARA) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami 90 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Selasa (23/8) pukul 00.00-24.00 WIB.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Rabu, mengatakan selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat 63 kali gempa fase banyak, dua kali gempa vulkanik dangkal, dan enam gempa embusan.
Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih ke luar dari Gunung Merapi dengan intensitas tipis hingga sedang hingga tebal dengan ketinggian sekitar 50 meter di atas puncak.
Pada periode pengamatan itu, tercatat delapan kali guguran lava ke luar dari gunung itu dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter ke arah barat daya.
Deformasi atau perubahan bentuk tubuh Merapi yang dipantau BPPTKG menggunakan electronic distance measurement (EDM) pada 23 Agustus 2022, menunjukkan laju pemendekan jarak rata-rata 0,3 cm dalam tiga hari.
Sementara itu, kata Agus, berdasarkan hasil analisis morfologi pada periode 12 - 18 Agustus 2022, tidak teramati perubahan ketinggian pada kubah barat daya.
"Sedangkan untuk kubah tengah tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan," katanya.
Volume kubah lava barat daya tercatat sebesar 1.664.000 meter kubik, dan kubah tengah sebesar 2.772.000 meter kubik.