Sambas (ANTARA) - Aneka jenis kue lapis yang disajikan masyarakat saat Lebaran Idul Fitri dari dulu hingga kini masih menjadi menu wajib dan lestari di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
"Setiap lebaran sajian menu utama berupa kue lapis masih wajib dan harus ada. Ini sudah menjadi tradisi turun temurun," ujar satu di antara warga Sendoyan, Kabupaten Sambas, Budi saat di Sambas, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa setiap rumah warga baik tua maupun muda, kaya dan miskin di momen berharga dan bahagia tersedia kue lapis.
"Setiap rumah di sini wajib dan ada kue lapis. Kalau tidak ada kue lapis seperti tidak ada Lebaran sehingga selalu ada," jelas dia.
Baca juga: Begini asal mula sandwich
Ia menambahkan menariknya lagi kue lapis yang disajikan di meja tamu saat Lebaran dalam bentuk utuh. Untuk konsumsinya kue lapis di potong di meja sesuai kebutuhan atau sajian yang ada.
"Berbeda di tempat lainnya, sajian kue lapis ditampilkan di meja beberapa satu kue utuh. Kue tidak tidak disajikan dalam bentuk potongan saja namun satu kue dan baru dipotong di meja," papar dia.
Sementara warga lainnya, Ridha mengatakan saat ini di rumah orang tuanya di meja tamu disediakan empat kue lapis. Beragam jenis kue lapis tersedia mulai kue lapis kacang, nanas dan lainnya.
"Ya memang kue lapis wajib dibuat saat lebaran. Kue lapis ini diproduksi sendiri. Mayoritas warga membuat kue lapis sendiri," jelasnya.
Ia menjelaskan kue lapis berbahan baku utama tepung terigu, telur, mentega, susu, gula pasir, kacang dan lainnya atau disesuaikan jenis kue lapis yang diinginkan.
Menurut dia untuk kue lapis yang sering dan selalu dibuat warga seperti kue lapis kacang, kue lapis susu, kue lapis belacan dan lainnya.
"Disebut kue lapis karena saat mencetaknya dilapiskan satu persatu. Untuk bentuk terserah ada bentuk bulat dan persegi. Namun mayoritas berbentuk persegi dengan ukuran sampai 22 cm x 22 cm dan tinggi 10 cm. Biasanya menyesuaikan selera dan bahan yang ada," katanya.
Baca juga: Kue lapis legit jadi menu primadona Idul Fitri di Kalbar