Pontianak (Antara Kalbar) - Setiap 1 Muharram tahun Hijariyah yang merupakan awal tahun kalender Islam bagi sebagian masyarakat di Sambas, Kalimantan Barat momentum kunjung mengunjungi antar sesama warga dan ketupat hadir sebagai menu wajib santapan.
"Awal tahun bagi kami sebagai hari raya juga sama seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Meski tidak semeriah dua hari lebaran, tradisi kunjung mengunjungi sesama warga ada di desa kami dan ini sudah menjadi tradisi," ujar warga Desa Tri Kembang, Kecamatan Galing, Zulpiandri di Sambas, Minggu.
Adre sapaan akrabnya menjelaskan di setiap tanggal 1 Muharam, warga masyarakat tidak ada yang bekerja. Semua berada di rumah dan dimomen tersebut sesama warga melakukan silahturahmi dengan cara kunjung mengunjungi.
"Biasa pola berkunjungnya dibagi per RT. Sesama warga di RT dimana tinggal bergantian berkunjung ke rumah- rumah warga. Ya di sana ngobrol, makan- makan dan intinya silahturahmi," tuturnya.
Ia menjelaskan untuk pagi hari yang melakukan kunjungan adalah kaum lelaki. Sementara kaum perempuanya kunjungan pada sore hari.
"Soal makan untuk menu wajib ada ketupat. Selain itu ada juga warga membuat kue andalan Sambas yakni kue lapis. Ada juga lontong dan lain - lainnya. Setiap kunjungan pemilik rumah menghadirkan kepada setiap warga yang berkunjung. Semua bergantian," kata dia.
Tradisi perayaan 1 Muharam juga disampaikan warga Desa Segarau di Kecamatan Tebas, Syahrul Bawadi. Menurutnya setiap awal tahun tradisi silahturahmi dengan kunjung- mengunjungi sesama warga selalu dilakukan.
"Kita jarang ada pawai dan lainnya kalau perayaan. Namun kalau silahturahmi antar warga di hari awal tahun itu ada. Ini sudah menjadi tradisi warga kami," kata dia.
Ia menambahkan untuk menu dalam kunjungan mengunjungi juga tidak terlepas dari menu ketupat, kue lapis dan makanan lainnya.
"Cukup meriah di awal tahun. Ini bagi kami kayak hari raya," terangnya.