Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) RI Stella Christie memaparkan musik dapat memiliki pengaruh pada proses otak dan kesehatan.
"Musik adalah salah satu hal yang disukai masyarakat umum. Musik juga membutuhkan proses oleh otak dan berpengaruh dalam kecerdasan dan kesehatan," kata Stella melalui keterangan di Jakarta, Selasa.
Oleh karena itu, Kemdiktisaintek bersama Tsinghua University dan Tsinghua Southeast Asia Center menggelar kuliah umum bertajuk “Music and Brain: How Does Music Influence The Brain And Health?” di Denpasar pada Minggu (12/1).
Kegiatan tersebut turut menghadirkan Prof Xiaoqin Wang selaku pakar untuk memberikan pemahaman kepada Masyarakat dan komunitas akademik mengenai hubungan antara musik, otak, dan kesehatan.
"Kegiatan diseminasi sains ini selaras dengan visi Bapak Presiden yaitu memberikan akses sains dan teknologi kepada seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya.
Kegiatan ini, papar Stella, juga merupakan perwujudan implementasi dua Astacita yaitu keempat dan kedelapan, di mana Astacita keempat berfokus pada pembangunan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan Astacita kedelapan berfokus pada pembangunan budaya.
"Dengan acara ini diharapkan dapat menyatukan ilmu pengetahuan dan budaya sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Dengan menyadari hal itu, diharapkan kita dapat tumbuh sebagai bangsa yang kuat berbasis pada budaya dan ilmu pengetahuan," ucap Stella Christie.
Dalam kesempatan tersebut, Xiaoqin Wang menjelaskan bahwa pendekatan memahami tentang kecerdasan biologis dapat dilakukan melalui pembelajaran tentang musik.
Ia juga membagikan pengetahuan tentang bagaimana sebenarnya otak manusia bekerja, di mana dirinya mengasumsikan musik ibarat sebuah pesan yang menyentuh jiwa kita.
Wang juga memaparkan bagaimana cara kerja perangkat Functional Near-Infrared Spectroscopy (FNIRS), yang merupakan suatu teknologi untuk mengukur aktivitas otak, di mana alat ini bekerja menggunakan teknologi sistem kecerdasan buatan (Artificial Intelligent System).
"Artificial Intelligent System sebenarnya bukan sepenuhnya sebuah kecerdasan, tapi merupakan sebuah sistem komputer yang cukup canggih yang membuat kita mampu menggunakan semua pengetahuan yang ada," tutur Xiaoqin Wang.