Pontianak (ANTARA) - Pandemi COVID-19 yang mulai melanda pada awal 2020 silam menjadi masa yang sulit bagi banyak hal dan sektor termasuk dialami Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bintang Baru Utama, Desa Parit Baru, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Pasalnya BUMDes yang dirintis sejak 2019 baru mulai usaha dan belum genap satu tahun dilanda dampak wabah COVID-19 yang langsung menggerogoti usaha penyediaan bahan bangunan.
BUMDes Bintang Baru Utama berdiri pada Mei dan Juli 2019 mulai menjalankan bisnis penyediaan bahan bangunan untuk proyek pembangunan Pemdes Parit Baru. Awal 2020 harus tertatih karena sebagian besar dana desa saat itu dipotong untuk penanganan dampak COVID-19. Dengan berkurangnya pembangunan desa otomatis berdampak langsung pada bisnis BUMDes yang ikut lesu. Semula dari Juli - Desember 2019 pendapatan BUMDes sebesar Rp28 juta dan turun drastis pada 2020 menjadi hanya Rp19 juta.
Direktur BUMDes Bintang Baru Utama, Sutaman mengatakan di tengah pandemi yang serba terpuruk dan ada pembatasan interaksi sosial secara langsung, pada sisi lainnya interaksi di ruang digital masyarakat meningkat . Hal itu mendorong penggunaan internet meningkat dan menjadi peluang dari BUMDes. Apalagi pada saat itu ada perusahaan menawarkan kerjasama bersama BUMDes untuk menyediakan internet desa.
Untuk mengambil peluang tersebut pada saat awal mengalami tantangan berupa keterbatasan modal. Namun manajemen BUMDes bergerilia untuk mencari investor dan akhirnya menemukan untuk bisa bersama bergerak maju BUMDes. Kembali, untuk mengandalkan suntikan investasi dari dana desa terkendala pada pemangkasan anggaran sehingga menggunakan investor pihak ketiga menjadi solusi dan saat itu ada Rp246 juta untuk mengawali bisnis internet desa.
Bisnis BUMDes Bintang Baru Utama menunjukkan bangkit dengan adanya internet desa yang mendapat antusias dari masyarakat untuk berlangganan yang totalnya sudah mencapai 500 pelanggan. Sedangkan potensi pasar untuk internet desa masih luas karena terdapat 8.000 KK di desa tersebut.
Tren bangkit BUMDes terlihat dari pendapatan pada 2022 sudah Rp670 juta. Kemudian mulai 2023 sudah tembus Rp1 miliar tepatnya 1,4 miliar. Pendapatan semakin membaik dan pada 2024 sudah tembus Rp1,5 miliar.
"Sangat bersyukur dari bisnis penyediaan bangunan untuk desa, kemudian ada sembako, ATK dan lainnya serta bisnis utama internet desa, BUMDes kami bangkit dan saat ini sudah memiliki pendapatan tembus Rp1 miliar per tahun," kata dia.
Menurutnya, sebagaimana tujuan hadirnya BUMDes yaitu menggarap potensi desa sebagai perpanjangan tangan pemerintah desa untuk menggeliat ekonomi masyarakat dan daerah, BUMDes kini terus memberikan kontribusi. Wujud nyata yakni bisa membuka lapangan kerja dengan memberdayakan masyarakat selain sebagai pengurus juga tenaga operasional BUMDes. Total masyarakat yang terlibat penuh mulai pengurus, tenaga lapangan, pemasaran dan lainnya sebanyak 39 orang.
Kemudian pada sisi lainnya dapat meningkatkan pendapatan warga yang terlibat dan untuk desa sendiri mendapat pendapatan asli desa karena setiap tahunnya ada pembagian lada BUMDes.

Sasaran Desa BRILian
Dengan prospek bisnis yang dijalankan terus mencatat kinerja tren meningkat, BUMDes Bintang Baru Utama menjadi sasaran dari program Desa BRILian persembahan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Program Desa BRILian menjadi bagian dari komitmen BRI dalam mendukung pengembangan desa berbasis komunitas dan teknologi.
Kemudian melalui Desa BRILian mendorong desa-desa di Indonesia agar semakin mampu mengoptimalkan potensi ekonomi lokalnya dengan dukungan ekosistem keuangan digital BRI.
Sutaman menceritakan pada 2023 lalu, tim dari BRI mulai menyasar BUMDes Bintang Baru Utama untuk dibina dan masuk program Desa BRILian tersebut. Menurutnya bahwa pihaknya sangat terbuka untuk program atau kerjasama dengan pihak manapun untuk pengembangan desa dan memanfaatkan potensi desa sebagai sumber pendapatan BUMDes.
Apalagi menurut Sutaman untuk peluang bisnis di desanya masih terbuka lebar dan perlu digarap serta dukungan semua pihak termasuk dari BRI. Ia mencontohkan peluang masih perlu digarap yakni penyediaan pupuk, penguatan bidang ketahanan pangan, pengelolaan pasar rakyat dan lainnnya.
"Kami terbuka untuk program apa pun yang mendukung kami untuk maju. Nah, untuk program tersebut kita menunggu tindak lanjut dari BRI dalam rangka untuk memajukan BUMDes maupun ekonomi desa ini," ucap dia..
Sementara itu, Kepala Desa Parit Baru, Musa mengatakan bahwa kemajuan BUMDes tidak terlepas dari dukungan pemerintahan desa dan hal itu ditunjukkan dengan desa melakukan penyertaan modal kepada BUMDes setiap tahunnya.
Ia berharap BUMDes yang ada terus berbenah,melakukan terobosan yang inovatif dan bisa menghasilkan pendapatan dengan maksimal. Selanjutnya BUMDes tidak terlalu cepat puas terhadap hasil yang sekarang.
Terkait BUMDes Bintang Baru Utama menjadi sasaran program Desa BRILian, Musa mengatakan bahwa hal itu menjadi bukti penilaian baik dari pihak eksternal terhadap kemajuan BUMDes Parit Baru.
"Hal itu menjadi memotivasi bagi Pemdes dan BUMDes Parit Baru untuk melakukan terobosan dan penyertaan modal secara maksimal terhadap kemajuan sehingga bisa berkreasi mengembang unit - unit BUMDes," katanya.

Inovasi Ekonomi Desa
Branch Office Head BRI Pontianak, Ardika Prasetyo mengatakan bahwa program Desa BRILian sebagai upaya dan peran BRI dalam meningkatkan inovasi ekonomi di desa. Selain itu program yang nyata berdampak positif dapat memajukan dan meningkatkan kapasitas pengurus BUMDes, literasi serta memudahkan akses keuangan di desa.
Menurutnya BUMDes yang masuk dalam program Desa BRILian dengan memiliki kategori yang aktif dan memiliki produk unggulan desannya serta sejumlah syarat lainnya. Dalam program tersebut juga akan dilombakan dengan BUMDes yang masuk radar BRI untuk dipilih siapa yang terbaik dalam berbagai aspek mulai dari terkait manajemen BUMDes, pemanfaatan produk BRI, inovasi kepemimpinan desa serta lainnya.
Ia mengatakan Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak menjadi wilayah kerjanya sehingga potensi di wilayah tersebut dimaksimalkan dengan berbagai produk dan program dari BRI Cabang Pontianak.
"Dalam Desa BRILian, beragam pelatihan dihadirkan untuk meningkatkan kapasitas BUMDes, kerjasama dalam hal perbankan termasuk adanya agen BRILink, program KUR dan lainnnya," ucap dia.
Pada 2025 ini BRI kembali membuka pendaftaran program Desa BRILian sebagai bagian dari komitmennya dalam mendukung asta cita pemerintah yang menekankan pembangunan mulai dari desa, dengan tujuan pemerataan ekonomi dan percepatan pengentasan kemiskinan.
Senior Executive Vice President (SEVP) Bisnis Ultra Mikro BRI M Candra Utama mengungkapkan bahwa program ini menjadi bagian dari komitmen BRI dalam mendukung pengembangan desa berbasis komunitas dan teknologi.
“Melalui Desa BRILiaN, kami ingin mendorong desa-desa di Indonesia agar semakin mampu mengoptimalkan potensi ekonomi lokalnya dengan dukungan ekosistem keuangan digital BRI,” kata dia.
Program Desa BRILiaN merupakan program inkubasi dari BRI yang mendukung pengembangan desa melalui empat aspek utama, antara lain penguatan Bumdes, digitalisasi, inovasi, dan sustainability.
Melalui Desa BRILiaN 2025, Candra mengatakan bahwa BRI tidak hanya menghadirkan pendampingan dan pembinaan, tetapi juga mempertegas komitmen nyata dalam mewujudkan desa-desa yang inovatif, adaptif, mandiri, dan berkelanjutan.
Sebagai bagian dari implementasi Astacita, BRI terus mendorong penguatan ekonomi pedesaan melalui kolaborasi, digitalisasi, dan pemberdayaan berbasis potensi lokal.
“BRI percaya bahwa desa yang berdaya akan menjadi kunci terciptanya perekonomian nasional yang kuat dan inklusif,” kata dia.
Semoga dengan adanya program Desa BRILian yang dinaungi BRI menjadikan desa melalui BUMDes ekonomi masyarakat dan daerah terus bergeliat. Literasi dan inklusi keuangan juga bisa meningkat sehingga pertumbuhan ekonomi membaik pula.