Jakarta (ANTARA) - Ketua Bidang Olah Raga DPP PSI dan Juara Dunia Bulu Tangkis 1995 Hariyanto Arbi mengapresiasi dan mengaku bahagia ketika idenya agar pemerintah memberikan dana pensiun untuk mantan atlet berprestasi mendekati kenyataan.
"Sejak April 2023 saya mengusulkan uang pensiun. Pekan ini, Menpora Pak Erick Thohir mengusulkannya dalam rapat kerja dengan DPR. Saya tentu saja lega dan bahagia," kata Hariyanto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Saat itu Hariyanto menyampaikan usul tersebut via akun media sosialnya. Usul ini disambut positif para netizen dan menambahkab bahwa dana pensiun itu bukan untuk bermewah-mewahan.
"Dana itu bisa digunakan untuk berobat atau buat pegangan hari tua. Karena banyak juga mantan atlet yang tidak memiliki pekerjaan bagus yang memungkinkan mereka menabung untuk hari tua," lujarnya.
Ia menilai para atlet yang pernah menjunjung tinggi dan mengharumkan nama negara sudah sepantasnya mendapatkan perhatian dari negara.
Setelah mengusulkan soal pensiun atlet tersebut, pengurus DPP PSI dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PSI pada Mei 2023, mendampingi sejumlah atlet peraih medali Olimpiade beraudiensi dengan Staf Khusus Presiden Bidang Hukum, Dini Purwono. Pertemuan tersebut diinisiasi oleh Hariyanto Arbi.
Pertemuan tersebut membicarakan skema kesejahteraan jangka panjang bagi atlet Indonesia peraih medali Olimpiade, khususnya saat pensiun. Juga mendorong diterbitkannya peraturan pelaksana dari UU No 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir mengupayakan penerapan dana pensiun olahraga sebagai bentuk penghargaan terhadap para atlet yang telah berprestasi mengharumkan nama bangsa dan negara di tingkat internasional.
"Sudah waktunya para para pahlawan bangsa (di bidang olahraga) kita benar-benar hormati (dengan pemberian dana pensiun olahraga)," kata Erick Thohir dalam rapat kerja pertama bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Senin (29/9).
Erick menyebutkan beberapa negara lain telah menerapkan dana pensiun bagi para atlet seperti di India, China, sehingga sudah waktunya Indonesia juga menerapkan kebijakan yang sama.
Oleh sebab itu, pihaknya telah memikirkan sasaran pemberlakuan dana pensiun olahraga.
