Borobudur, Jawa Tengah, 29/3 (ANTARA) - Pembacaan puisi oleh puluhan penyair dunia di Candi Borobudur 1-2 April 2012, momentum perenungan atas penjelajahan pikiran dan hati mereka, kata Ketua Panitia Penyelenggara Forum Penyair Internasional-Indonesia Dorothea Rosa Herliany.
"Pembacaan puisi itu mungkin merupakan cara bagi seorang penyair untuk merenung ulang penjelajahan pikiran dan hatinya," katanya di Borobudur, Kabupaten Magelang, Jateng, Kamis.
Puluhan penyair berasal dari berbagai negara dan kota di Indonesia akan membacakan karya mereka di Taman Lumbini kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, 1-2 April 2012, dalam tajuk "Forum Penyair Internasional-Indonesia (FPII). Mereka terdiri atas 17 penyair luar negeri dan 10 dalam negeri.
Kehadiran mereka di Candi
Borobudur sebagai rangkaian perjalanan sastra ke empat kota di Indonesia yakni
Magelang (1-3 April 2012), Pekalongan (4-6 April), Malang (7-9 April), dan
Surabaya (10-12 April)
Sebanyak 42 penyair yang terdiri atas 17 berasal dari
luar negeri dan 25 lainnya beberapa kota di Indonesia direncanakan mengikuti
kegiatan tersebut.
Mereka antara lain berasal dari Jerman, Amerika Serikat, Zimbabwe, Belanda, Swedia, Denmark, Islandia, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, dan Makedonia. Penyair Indonesia antara lain berasal dari Bali, Bogor, Madura, Bekasi, Surabaya, Yogyakarta, dan Rembang.
"Komposisi pembaca puisi di setiap kota, 17 penyair luar negeri dan 10 dalam negeri," kata Rosa yang juga pengelola "Rumah Buku DuniaTera" Borobudur, Kabupaten Magelang itu.
Ia mengemukakan, pembacaan puisi mereka di Candi Borobudur memiliki arti penting karena tempat itu menyimpan sejarah dan kebudayaan dunia. Candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-8, masa pemerintahan Dinasti Syailendra, telah ditetapkan oleh Unesco sebagai warisan peradaban dunia.
Para penyair dunia, menurut dia, berkesempatan merefleksikan nilai sejarah peradaban manusia yang terkandung di Candi Borobudur itu.
Selain itu, katanya, mereka juga memperkaya pengalaman masing-masing melalui pembacaan puisinya di kompleks candi Buddha terbesar di dunia itu.
"Tentunya diharapkan mereka mendapatkan inspirasi dari Candi Borobudur untuk karya-karya besar sastra mereka pada masa mendatang," ucap Rosa yang juga penyair Magelang itu.
Para penyair dunia itu juga akan mengunjungi Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Seminari Menengah Mertoyudan Kabupaten Magelang, Museum OHD Kota Magelang, dan mengikuti Pesta Kesenian Rakyat yang digelar para seniman petani di kawasan Gunung Merbabu di Dusun Gejayan, Desa Banyusidi, Kabupaten Magelang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012