Balikpapan (ANTARA Kalbar) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, dari total enam juta hektare luas lahan mangrove Indonesia, tinggal 25 persen yang masih bertahan lestari.
"Maka itu saya mengajak masyarakat untuk tidak lagi memanfaatkan kawasan mangrove untuk membuat tambak ikan dan budidaya kelautan lainnya," kata Menteri Zulkifli Hasan dalam acara penanaman pohon-pohon bakau di Mangrove Center, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat.
Apalagi produksi tambak setelah hutan mangrove ditebang hanya bisa bertahan 10 tahun. Setelah itu, lahan tidak produktif. Tanahnya telah kehabisan semua unsur haranya yang diperlukan untuk kehidupan berikutnya.
"Padahal manfaat mangrove banyak sekali. Secara alami, mangrove adalah penahan abrasi dan angin kencang," kata Menteri Hasan.
Selain itu, tambahnya, hutan bakau adalah tempat berkembang biaknya biota laut. Mangrove juga mampu mengubah kondisi air laut yang terkena limbah menjadi bersih.
(KR-NVA)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Maka itu saya mengajak masyarakat untuk tidak lagi memanfaatkan kawasan mangrove untuk membuat tambak ikan dan budidaya kelautan lainnya," kata Menteri Zulkifli Hasan dalam acara penanaman pohon-pohon bakau di Mangrove Center, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat.
Apalagi produksi tambak setelah hutan mangrove ditebang hanya bisa bertahan 10 tahun. Setelah itu, lahan tidak produktif. Tanahnya telah kehabisan semua unsur haranya yang diperlukan untuk kehidupan berikutnya.
"Padahal manfaat mangrove banyak sekali. Secara alami, mangrove adalah penahan abrasi dan angin kencang," kata Menteri Hasan.
Selain itu, tambahnya, hutan bakau adalah tempat berkembang biaknya biota laut. Mangrove juga mampu mengubah kondisi air laut yang terkena limbah menjadi bersih.
(KR-NVA)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012