London (ANTARA Kalbar/BBC) - Bahasa Kusunda, yang masih misteri bagi para ahli bahasa, hanya digunakan oleh seorang wanita tua yang menjadi tumpuan harapan para pegiat untuk mempertahankan bahasa ini.

Asal bahasa yang tidak jelas dan struktur bahasa yang misterius sejauh ini masih membuat bingung para pakar.

Madhav Prasad Pokharel, profesor bahasa di Universitas Tribhuwan Nepal, menghabiskan waktu 10 tahun untuk meneliti suku dan bahasa Kusunda.

Profesor Pokharel menggambarkan Kusunda sebagai "bahasa terasing" dan tidak terkait dengan bahasa manapun di dunia.

"Ada sekitar 20 grup bahasa di dunia," katanya. "Diantaranya adalah Indo-Eropa, Sino-Tibet dan Austro-Asia."

"Kusunda menonjol karena secara fonetis, morfologis, sintaksis dan leksikal tidak terkait dengan bahasa manapun di dunia."
 
"Orang Kusunda lain... hanya dapat menggunakan beberapa kata, namun tidak dapat berkomunikasi secara penuh."

Pokharel memperingatkan bila bahasa Kusunda punah maka, "bagian unik dan penting peninggalan manusia akan hilang selamanya."

Gyani Maiya Sen, wanita berusia 75 tahu dari Nepal Barat, fasih berbicara dalam bahasa Kusunda ini.
Keseluruhan suku Kusunda juga nyaris punah. Gyani Maiya Sen juga menyadari hal ini.

"Untung saya juga bisa berbahasa Nepal, namun saya sangat sedih karena tidak bisa menggunakan bahasa saya sendiri di antara komunitas kami sendiri," kata Sen.

"Walaupun masih ada warga suku Kusunda yang masih hidup, mereka tidak mengerti dan juga tidak bisa berbicara bahasa itu."

"Orang Kusunda lain... hanya dapat menggunakan beberapa kata, namun tidak dapat berkomunikasi secara penuh," tambahnya.

Sen khawatir tidak akan ada lagi orang yang dapat menggunakan bahasa Kusunda setelah ia meninggal.

"Bahasa Kusunda, akan mati bersama saya," kata Sen.

Walaupun tidak ada data resmi, biro statistik Nepal mengatakan hanya sekitar 100 warga suku Kusunda yang masih ada.

Beberapa tahun lalu, ada dua orang lagi yang dapat berbicara secara fasih bahasa Kusunda.

Mereka adalah Puni Thakuri dan putrinya Kamala Khatri. Namun Puni meninggal dan Kamala meninggalkan Nepal untuk mencari pekerjaan.

Sen sendiri, walaupun telah berusia 75 tahun, masih dicari banyak orang, terutama mahasiswa linguistik yang ingin belajar bahasa Kusunda.

Mereka merekam percakapan dengan Sen dalam upaya mempertahankan bahasa ini.

Sejauh ini para peneliti baru menemukan tiga huruf hidup dan 15 konsonan dalam bahasa Kusunda.

(BBC)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012