London (ANTARA Kalbar/BBC) - Kegiatan perdagangan di kota Kano, Nigeria utara, terhenti pada Selasa 15 Mei pagi karena ratusan ribu warga kota menyaksikan pernikahan massal pertama di kota tersebut.
Pernikahan massal itu dipimpin oleh ulama Masjid Agung Kano, Profesor Sani Zaharadeen, dan disaksikan oleh Emir Kano, Ado Bayero.
Sekitar 100 janda bersama pria pasangannya berbaris mengikuti acara pernikahan massal yang digelar di Istana Emir Kano.
Jumlah total mereka yang menikah kembali itu akan mencapai ribuan orang setelah stasiun radio setempat menyerukan agar para pria datang untuk menikah dengan para perempuan yang sudah bercerai atau menjadi janda tersebut.
Wartawan BBC di Lagos, Will Ross, melaporkan pernikahan massal ini merupakan prakarsa Emir Kano yang ingin mempromosikan nilai keutuhan keluarga di tengah-tengah meningkatnya perceraian di Nigeria.
Sumbangan mahar
Adapun penjodohan para janda dan para pria ini dilakukan oleh polisi Syariah Islam bersama dengan kelompok pegiat perempuan setempat.
Para calon pasangan baru ini lebih dahulu mendapat bimbingan pernikahan.
Di wilayah-wilayah yang berpenduduk mayoritas Islam di Nigeria, banyak perempuan yang menghadapi kesulitan mencari nafkah jika berstatus sebagai janda, baik karena suaminya meninggal maupun karena bercerai.
Sementara hanya sebagian kecil suami yang mampu memberikan tunjangan kehidupan kepada para mantan istrinya.
Dalam upacara pernikahan massal ini, seorang pengusaha setempat menyumbang biaya mahar untuk seratus pasangan baru ini, yang nilainya mencapai 70 dolar AS atau sekitar Rp700.000.
(BBC)