Pontianak (ANTARA Kalbar) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat menyatakan, hingga minggu ke-21 tahun 2012, tercatat belum ada peningkatan angka kasus demam berdarah dengue (DBD) di provinsi itu.
"Hingga saat ini memang belum ada laporan peningkatan yang signifikan, dan kami rutin menerima laporan dari dinas kabupaten/kota," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Andy Jap di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan, kasus-kasus yang masih mendominasi yakni kasus diare. Meski begitu, kasus DBD tidak boleh diabaikan.
"Karena penyakit DBD ini, secara nasional tahun 2012 masuk dalam siklus tiga tahunan," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, karena DBD merupakan penyakit menular pencegahan preventif berupa penjagaan lingkungan sebagai salah satu langkah utama mengingat penyakit tersebut merupakan penyakit menular.
"Untuk itu, menjaga lingkungan agar terbebas dari sarang nyamuk harus terus digalakkan, meski di salah satu lingkungan hanya satu orang yang terserang DBD, jika tidak ada nyamuk tentu tidak akan menularkannya ke orang lain," ungkap mantan Sekretaris Dinas Kesehatan Kalbar itu.
Andy Jap menjelaskan, hingga saat ini program Pemantauan Jentik Berkala (PJB) masih terus digalakkan.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Hingga saat ini memang belum ada laporan peningkatan yang signifikan, dan kami rutin menerima laporan dari dinas kabupaten/kota," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Andy Jap di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan, kasus-kasus yang masih mendominasi yakni kasus diare. Meski begitu, kasus DBD tidak boleh diabaikan.
"Karena penyakit DBD ini, secara nasional tahun 2012 masuk dalam siklus tiga tahunan," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, karena DBD merupakan penyakit menular pencegahan preventif berupa penjagaan lingkungan sebagai salah satu langkah utama mengingat penyakit tersebut merupakan penyakit menular.
"Untuk itu, menjaga lingkungan agar terbebas dari sarang nyamuk harus terus digalakkan, meski di salah satu lingkungan hanya satu orang yang terserang DBD, jika tidak ada nyamuk tentu tidak akan menularkannya ke orang lain," ungkap mantan Sekretaris Dinas Kesehatan Kalbar itu.
Andy Jap menjelaskan, hingga saat ini program Pemantauan Jentik Berkala (PJB) masih terus digalakkan.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012