Jakarta (ANTARA Kalbar) - Pemerintah menargetkan Indonesia tidak hanya menjadi produsen bahan baku terbesar rotan, tetapi juga menjadi produsen produk jadi rotan utama dunia.

"Pemerintah terus mendorong proses penambahan nilai bahan baku rotan dalam negeri agar masyarakat merasakan manfaat yang lebih besar, dan menjadikan Indonesia sebagai satu-satunya produsen produk jadi/furnitur rotan di dunia," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.

Menurut Gita proses penambahan nilai (hilirisasi) akan menguntungkan terutama dari sisi peningkatan daya saing produk dalam negeri, menambah lapangan tenaga kerja, hingga menaikkan nilai ekspor nasional dan penerimaan devisa negara.

"Kebijakan larangan ekspor bahan baku rotan ternyata telah memberikan hasil nyata yang positif bagi perekonomian Indonesia," ujarnya.

Saat ini Indonesia merupakan penghasil bahan baku rotan terbesar di dunia, yaitu sebesar 85 persen.

Berdasarkan Laporan Surveyor (LS), nilai ekspor produk rotan periode 1 Januari - 25 Mei 2012 telah mencapai 92,30 juta dolar AS, terdiri atas ekspor produk rotan furnitur 69,72 juta dolar AS dan anyaman senilai 22,59 juta dolar AS.

Gita menjelaskan, berbagai upaya telah dan akan ditempuh pemerintah agar Indonesia menjadi pemain nomor satu rotan dunia, yaitu kepastian ketersediaan bahan baku rotan bagi industri produk jadi rotan di dalam negeri.

(R017)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012