Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dengan China Radio Televisi Equipment Asociation (CRTA) kerja sama mengembangkan implementasi siaran televisi digital di Indonesia.
"Kerja sama ini menandai peningkatan kemitraan investasi antara China dan Indonesia terutama bidang penyiaran dan telekomunikasi," kata Menkominfo Tifatul Sembiring, usai membuka "Broadcast Multimedia Show 2012", di Balai Kartini, Jakarta, Senin.
Menurut Tifatul, kerja sama bidang pengembangan televisi digital tersebut merupakan kelanjutan dari kesepakatan ke dua pihak yang dilakukan 2010 saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi China.
Dalam kerja sama ini China akan membantu memperluas jaringan penyiaran di Indonesia dari sisi teknologi dan investasi.
Menurut catatan, sesuai keputusan anggota International Telecommunication Union (ITU) pada 17 Juni 2015 seluruh negara harus melakukan migrasi sistem penyiaran televisi analog ke sistem televisi digital. Namun Indonesia diberikan pengecualian dengan waktu migrasi tambahan hingga 2018.
Tifatul menjelaskan, dalam industri penyiaran semua negara termasuk Indonesia bebas memilih teknologi yang digunakan untuk menyelenggarakan penyiaran digital.
Sementara itu Vice Director of Division of Audiovisual of Ministry of Industry and Information Technology Republic of China Zhou Haiyan mengatakan pihaknya siap mendukung kerja sama kedua pihak.
"RRC dan Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar di dunia tentu memiliki tipikal yang sama dalam mengimplementasi televisi digital," kata Zhou.
Pada kesempatan itu Zhou memberi gambaran keberhasilan migrasi layanan televisi analog ke digital. "Pada 2011 implementasi tv digital di China sudah mencapai 1,2 miliar rumah tangga, atau mencapai 56 persen dari total penduduk. Kami juga sudah sebarkan 1,4 miliar set top box (semacam decoder), dan sebanyak 1,6 miliar pemancar," ujar Zhou.
(R017)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Kerja sama ini menandai peningkatan kemitraan investasi antara China dan Indonesia terutama bidang penyiaran dan telekomunikasi," kata Menkominfo Tifatul Sembiring, usai membuka "Broadcast Multimedia Show 2012", di Balai Kartini, Jakarta, Senin.
Menurut Tifatul, kerja sama bidang pengembangan televisi digital tersebut merupakan kelanjutan dari kesepakatan ke dua pihak yang dilakukan 2010 saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi China.
Dalam kerja sama ini China akan membantu memperluas jaringan penyiaran di Indonesia dari sisi teknologi dan investasi.
Menurut catatan, sesuai keputusan anggota International Telecommunication Union (ITU) pada 17 Juni 2015 seluruh negara harus melakukan migrasi sistem penyiaran televisi analog ke sistem televisi digital. Namun Indonesia diberikan pengecualian dengan waktu migrasi tambahan hingga 2018.
Tifatul menjelaskan, dalam industri penyiaran semua negara termasuk Indonesia bebas memilih teknologi yang digunakan untuk menyelenggarakan penyiaran digital.
Sementara itu Vice Director of Division of Audiovisual of Ministry of Industry and Information Technology Republic of China Zhou Haiyan mengatakan pihaknya siap mendukung kerja sama kedua pihak.
"RRC dan Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar di dunia tentu memiliki tipikal yang sama dalam mengimplementasi televisi digital," kata Zhou.
Pada kesempatan itu Zhou memberi gambaran keberhasilan migrasi layanan televisi analog ke digital. "Pada 2011 implementasi tv digital di China sudah mencapai 1,2 miliar rumah tangga, atau mencapai 56 persen dari total penduduk. Kami juga sudah sebarkan 1,4 miliar set top box (semacam decoder), dan sebanyak 1,6 miliar pemancar," ujar Zhou.
(R017)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012