Pontianak (ANTARA Kalbar) - Sekitar 34 hektare lahan yang terbakar di Taman Nasional Danau Sentarum sudah dipadamkan petugas Balai Besar TNDS.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kapuas Hulu, Gunawan di Putussibau, menjelaskan petugas dari Balai Besar TNDS sudah memadamkan api sekitar 34 hektare di kawasan yang terbakar.
Sampai saat ini petugas masih berupaya melakukan pemadaman tersebut. "Kebarakan terjadi enam hari dan baru diketahui kami Selasa," katanya.
Taman Nasional Danau Sentarum merupakan perwakilan ekosistem lahan basah danau, hutan rawa air tawar dan hutan hujan tropik di Kapuas Hulu.
Danau Sentarum sebagai danau musiman yang berada di taman nasional ini terletak pada sebelah cekungan sungai Kapuas, yaitu sekitar 700 kilometer dari muara yang menuju laut Cina Selatan. Dibatasi oleh bukit-bukit dan dataran tinggi yang mengelilinginya, Danau Sentarum merupakan daerah tangkapan air dan sekaligus sebagai pengatur tata air bagi Daerah Aliran Sungai Kapuas.
Dengan demikian, daerah-daerah yang terletak di hilir Sungai Kapuas sangat tergantung pada fluktuasi jumlah air yang tertampung di danau tersebut.
Taman Nasional Danau Sentarum memiliki tumbuhan khas dan asli, yaitu tembesu atau tengkawang (Shorea beccariana).
Selain itu juga terdapat tumbuhan hutan dataran rendah seperti jelutung (Dyera costulata), ramin (Gonystylus bancanus), meranti (Shorea sp.), keruing (Dipterocarpus sp) dan kayu ulin (Eusideroxylon zwageri).
"Selama ini, danau sentarum menjadi salah satu objek wisata andalan Kapuas Hulu dan Kalbat pada umumnya yang banyak menarik minat wisatawan lokal dan internasional untuk mendatanginya. Bahkan danau tersebut kerap menjadi objek penelitian berbagai pihak sehingga kita berupaya agar kelestarian danau itu tetap terjaga," tuturnya.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kapuas Hulu, Gunawan di Putussibau, menjelaskan petugas dari Balai Besar TNDS sudah memadamkan api sekitar 34 hektare di kawasan yang terbakar.
Sampai saat ini petugas masih berupaya melakukan pemadaman tersebut. "Kebarakan terjadi enam hari dan baru diketahui kami Selasa," katanya.
Taman Nasional Danau Sentarum merupakan perwakilan ekosistem lahan basah danau, hutan rawa air tawar dan hutan hujan tropik di Kapuas Hulu.
Danau Sentarum sebagai danau musiman yang berada di taman nasional ini terletak pada sebelah cekungan sungai Kapuas, yaitu sekitar 700 kilometer dari muara yang menuju laut Cina Selatan. Dibatasi oleh bukit-bukit dan dataran tinggi yang mengelilinginya, Danau Sentarum merupakan daerah tangkapan air dan sekaligus sebagai pengatur tata air bagi Daerah Aliran Sungai Kapuas.
Dengan demikian, daerah-daerah yang terletak di hilir Sungai Kapuas sangat tergantung pada fluktuasi jumlah air yang tertampung di danau tersebut.
Taman Nasional Danau Sentarum memiliki tumbuhan khas dan asli, yaitu tembesu atau tengkawang (Shorea beccariana).
Selain itu juga terdapat tumbuhan hutan dataran rendah seperti jelutung (Dyera costulata), ramin (Gonystylus bancanus), meranti (Shorea sp.), keruing (Dipterocarpus sp) dan kayu ulin (Eusideroxylon zwageri).
"Selama ini, danau sentarum menjadi salah satu objek wisata andalan Kapuas Hulu dan Kalbat pada umumnya yang banyak menarik minat wisatawan lokal dan internasional untuk mendatanginya. Bahkan danau tersebut kerap menjadi objek penelitian berbagai pihak sehingga kita berupaya agar kelestarian danau itu tetap terjaga," tuturnya.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012