Sungai Raya (ANTARA Kalbar) - Belasan kepala keluarga yang berada di Gang Ceria IV, Jalan Sungai Raya Dalam (Serdam), Kubu Raya, menjadi panik ketika tiga rumah yang berada di gang tersebut terbakar, akibat hubungan arus pendek listrik pada Selasa siang.

"Kami benar-benar khawatir kalau api akan ikut membakar rumah kami, karena jarak antara rumah satu dengan rumah lainnya di gang ini sangat dekat. Kekhawatiran warga semakin kuat lantaran di belakang rumah yang terbakar terdapat gudang penyimpanan oli PT Mesran," kata Akiong, salah seorang warga Gang Ceria.

Kobaran api yang cukup besar besar tersebut menghanguskan empat rumah di RT 06/RW 01, gang tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut, namun sempat membuat panik masyarakat sekitar karena api cukup besar tersebut bisa ikut membakar rumah mereka, jika petugas pemadam kebakaran tidak sigap.

Sementara itu, Akio (63) harus merelakan rumahnya terbakar, bahkan rambutnya juga ikut terbakar ketika berusaha memadamkan api yang berasal dari atap rumahnya.

"Saya naik ke loteng bawa handuk tiga buah, terus saya berusaha matikan api namun tidak bisa, malah api terus membesar dan membakar rambut saya. Saya langsung lari ke luar rumah minta pertolongan dengan orang lain," katanya dengan wajah masih terlihat panik akibat kebakaran tersebut.

Dia menyatakan heran dengan asal api, lantaran sebelum anaknya berangkat kerja, semua perabotan rumah tangga yang berkaitan dengan listrik sudah dicabut. Akio menduga api berasal dari hubungan arus pendek listrik yang ada di atas rumahnya.

Selain rumah milik Akio, rumah tetangganya Acui dan ami turut terbakar. Puluhan petugas pemadam kebakaran datang ke lokasi kejadian namun tidak dapat langsung menjinakkan api karena api sudah membesar.

Kondisi rumah yang banyak terbuat dari kayu yang mudah terbakar membuat api semakin cepat membesar.

Sekitar setengah jam lebih, petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api. Namun, kondisi medan yang sulit membuat petugas pemadam kebakaran harus bekerja keras untuk memadamkan api.

(pso-171)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012