Jakarta (ANTARA Kalbar) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu mengatakan, saat ini liburan di dalam negeri semakin menjadi tren alias "nge-tren" di kalangan masyarakat.
"Contohnya saya sendiri, Sabtu dan Minggu ini ingin berlibur ke Lombok saja sudah tidak dapat tiket, semua sudah 'full book'," kata Mari Elka Pangestu di Jakarta, Selasa.
Hal itu menjadi indikasi tersendiri bahwa liburan di dalam negeri semakin menjadi tren di kalangan masyarakat, seiring semakin meningkatnya daya beli dan keterjangkauan paket-paket wisata domestik.
Pihaknya menyambut baik fenomena tersebut, dan berharap sektor pariwisata Tanah Air akan terus tumbuh.
"Kita berharap dengan semakin banyaknya atraksi wisata di dalam negeri dan industri wisata kita tumbuh pesat, ini seharusnya menjadi pertanda yang bagus untuk sektor pariwisata kita," ucapnya.
Oleh karena itu, pihaknya optimistis pada liburan tengah tahun dan liburan sekolah tahun ini tidak akan banyak masyarakat menghabiskan waktu liburannya di luar negeri, melainkan di dalam negeri.
Kementeriannya memperkirakan masyarakat Indonesia yang berwisata ke luar negeri berkisar 5 juta-an orang, sedangkan mobilisasi wisatawan dalam negeri akan lebih dari 240 juta sepanjang tahun ini.
"Tren untuk liburan ke luar negeri masih ada, tapi liburan di dalam negeri meningkat," ujarnya.
Destinasi yang masih menjadi favorit wisatawan domestik adalah Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat serta sebagian Indonesia Timur.
Saat ini pihaknya sedang menggandeng sejumlah pemangku kepentingan agar distribusi wisatawan merata di seluruh provinsi di Tanah Air.
Menurut Menteri, hal terpenting untuk menyelesaikan persoalan itu adalah mengoptimalkan peran transportasi udara dan meningkatkan kapasitas angkut ke seluruh provinsi di Indonesia secara merata.
(H016)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Contohnya saya sendiri, Sabtu dan Minggu ini ingin berlibur ke Lombok saja sudah tidak dapat tiket, semua sudah 'full book'," kata Mari Elka Pangestu di Jakarta, Selasa.
Hal itu menjadi indikasi tersendiri bahwa liburan di dalam negeri semakin menjadi tren di kalangan masyarakat, seiring semakin meningkatnya daya beli dan keterjangkauan paket-paket wisata domestik.
Pihaknya menyambut baik fenomena tersebut, dan berharap sektor pariwisata Tanah Air akan terus tumbuh.
"Kita berharap dengan semakin banyaknya atraksi wisata di dalam negeri dan industri wisata kita tumbuh pesat, ini seharusnya menjadi pertanda yang bagus untuk sektor pariwisata kita," ucapnya.
Oleh karena itu, pihaknya optimistis pada liburan tengah tahun dan liburan sekolah tahun ini tidak akan banyak masyarakat menghabiskan waktu liburannya di luar negeri, melainkan di dalam negeri.
Kementeriannya memperkirakan masyarakat Indonesia yang berwisata ke luar negeri berkisar 5 juta-an orang, sedangkan mobilisasi wisatawan dalam negeri akan lebih dari 240 juta sepanjang tahun ini.
"Tren untuk liburan ke luar negeri masih ada, tapi liburan di dalam negeri meningkat," ujarnya.
Destinasi yang masih menjadi favorit wisatawan domestik adalah Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat serta sebagian Indonesia Timur.
Saat ini pihaknya sedang menggandeng sejumlah pemangku kepentingan agar distribusi wisatawan merata di seluruh provinsi di Tanah Air.
Menurut Menteri, hal terpenting untuk menyelesaikan persoalan itu adalah mengoptimalkan peran transportasi udara dan meningkatkan kapasitas angkut ke seluruh provinsi di Indonesia secara merata.
(H016)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012