Pontianak (ANTARA Kalbar) - Keraton Surya Negara Sanggau menggelar ritual "Paradje" untuk membersihkan Kabupaten Sanggau dari mara bahaya dan malapetaka dengan melakukan pawai keliling Kota Sanggau.
"Pawai ini bukan dalam rangka hura-hura, tapi keliling negeri untuk pembersihan negeri di Kabupaten Sanggau untuk membuang atau menjauhkan dari mara bahaya dan malapetaka dari berbagai macam musibah penyakit atau bencana alam. Dengan kegiatan `Paradje` diharapkan di Kabupaten Sanggau terhindar dalam hal-hal yang tidak diinginkan, itu makna dari Paradje," kata Pangeran Ratu Surya Negara, Gusti Arman, Rabu.
Festival Paradje ini diawali dengan Pawai Paradje mengelilingi Kota Sanggau dengan lantunan asma Allah SWT.
"Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun dan pelaksanaan ini selain mengundang petinggi-petinggi yang ada di Sanggau, kita juga mengundang para Raja yang ada di Kalbar. Dan mengundang Raja-raja yang termasuk dalam FSKN dan raja-raja di luar Kalbar pada umumnya kita undang," tuturnya.
Gusti Arman menambahkan, festival itu bertujuan untuk melestarikan budaya leluhur. Budaya Paradje sudah mengakar dan sudah menjadi cikal bakal dan nilai-nilai kearifan lokal yang ada di Sanggau yang perlu dilestarikan dan dipertahankan yang menyangkut budaya tidak lepas dari seni.
"Seni itu indah dan budaya merupakan suatu kearifan oleh nenek moyang kita dan merupakan hal yang patut kita lestarikan dan kembangkan kepada anak generasi yang akan datang. Supaya mereka jangan mudah atau gampang terpengaruh dengan budaya-budaya yang datang dari luar yang bisa merusak iman, akhlak serta moral mereka," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Paradje ke-4 tahun 2012, Ade Syafari mengatakan, ada 14 lomba yang diadakan dalam Festival Paradje tersebut, di antaranya lomba sampan dan sampan tiga dara, hadrah, jepin, gambus, bersyair putra-putri, perlombaan busana muslim. Kegiatan itu akan dilaksanakan dari tanggal 27-30 Juni 2012.
"Kita belum ada memberikan piala bergilir dan mereka yang menang hanya diberikan piala tetap dan uang pembinaan. Rencananya ke depan sebaiknya akan ada piala bergilir, karena kegiatan ini dilakukan setiap tahun, sehingga kegiatan ini tampak dalam setiap tahun," kata Ade.
Dia menambahkan, ritual khusus Paradje yakni pembersihan negeri dari segala penyakit dan mara bahaya. Setelah itu baru dilakukan kegiatan-kegiatan. Sebelumnya juga telah melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya ritual yang berhubungan dengan keraton.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Pawai ini bukan dalam rangka hura-hura, tapi keliling negeri untuk pembersihan negeri di Kabupaten Sanggau untuk membuang atau menjauhkan dari mara bahaya dan malapetaka dari berbagai macam musibah penyakit atau bencana alam. Dengan kegiatan `Paradje` diharapkan di Kabupaten Sanggau terhindar dalam hal-hal yang tidak diinginkan, itu makna dari Paradje," kata Pangeran Ratu Surya Negara, Gusti Arman, Rabu.
Festival Paradje ini diawali dengan Pawai Paradje mengelilingi Kota Sanggau dengan lantunan asma Allah SWT.
"Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun dan pelaksanaan ini selain mengundang petinggi-petinggi yang ada di Sanggau, kita juga mengundang para Raja yang ada di Kalbar. Dan mengundang Raja-raja yang termasuk dalam FSKN dan raja-raja di luar Kalbar pada umumnya kita undang," tuturnya.
Gusti Arman menambahkan, festival itu bertujuan untuk melestarikan budaya leluhur. Budaya Paradje sudah mengakar dan sudah menjadi cikal bakal dan nilai-nilai kearifan lokal yang ada di Sanggau yang perlu dilestarikan dan dipertahankan yang menyangkut budaya tidak lepas dari seni.
"Seni itu indah dan budaya merupakan suatu kearifan oleh nenek moyang kita dan merupakan hal yang patut kita lestarikan dan kembangkan kepada anak generasi yang akan datang. Supaya mereka jangan mudah atau gampang terpengaruh dengan budaya-budaya yang datang dari luar yang bisa merusak iman, akhlak serta moral mereka," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Paradje ke-4 tahun 2012, Ade Syafari mengatakan, ada 14 lomba yang diadakan dalam Festival Paradje tersebut, di antaranya lomba sampan dan sampan tiga dara, hadrah, jepin, gambus, bersyair putra-putri, perlombaan busana muslim. Kegiatan itu akan dilaksanakan dari tanggal 27-30 Juni 2012.
"Kita belum ada memberikan piala bergilir dan mereka yang menang hanya diberikan piala tetap dan uang pembinaan. Rencananya ke depan sebaiknya akan ada piala bergilir, karena kegiatan ini dilakukan setiap tahun, sehingga kegiatan ini tampak dalam setiap tahun," kata Ade.
Dia menambahkan, ritual khusus Paradje yakni pembersihan negeri dari segala penyakit dan mara bahaya. Setelah itu baru dilakukan kegiatan-kegiatan. Sebelumnya juga telah melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya ritual yang berhubungan dengan keraton.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012