Pontianak (ANTARA Kalbar) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Andy Jap mengakui, ada sejumlah pencapaian target pembangunan milenium (MDG`s) sektor kesehatan yang sulit terealisasi di provinsi itu hingga tenggat waktu tahun 2015.
"Terutama untuk menekan angka kematian ibu dan anak. Ini masih sangat sulit dan berat," kata Andy Jap di Pontianak, Senin.
Menurut dia, berdasarkan data tahun 2007, tercatat ada sekitar 300 kasus kematian ibu dan anak dari 100 ribu kelahiran. Sedangkan untuk nasional, angkanya 200 kasus kematian dari 100 ribu kelahiran.
Namun, lanjut dia, sesuai target pembangunan milenium tahun 2015, pencapaian angka kematian ibu dan anak dari 100 ribu kelahiran diharapkan menjadi 102 kasus saja.
"Ini masih cukup sulit karena sekarang untuk Kalbar angkanya masih sekitar 200 an kasus dari 100 ribu kelahiran," kata Andy Jap.
Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu dan anak saat kelahiran adalah karena pendarahan. "Pendarahan tercatat sebagai penyebab kematian tertinggi. Untuk itu, kami mendorong mengaktifkan dan optimalisasi bidan desa," kata dia.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga menggandeng bidan agar bekerja sama dengan para dukun beranak yang tersebar di perdesaan.
"Tidak dapat dipungkiri, peran para dukun beranak itu masih dominan di beberapa daerah," ungkap dia.
Namun, ia mengingatkan, peran mereka tidak dapat dihilangkan karena masih menjadi budaya dan pola hidup masyarakat.
"Tetapi bagaimana caranya untuk memberdayakan bersama dengan tujuan akhir menekan angka kematian ibu dan anak saat kelahiran," katanya menegaskan.
Andy Jap melanjutkan, upaya lain dengan memperbanyak tenaga medis hingga tingkat pos bersalin desa.
"Dengan melibatkan tenaga medis melalui program tidak tetap sehingga pelayanan hingga ke tingkat desa dapat terjaga dengan baik," kata Andy Jap.
Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya mengatakan, target pembangunan milenium secara umum lebih banyak menjangkau masalah pelayanan kesehatan ke publik.
"Kalau ini bisa terwujud, maka akan banyak target lainnya di MDG`s yang bisa tercapai," kata Christiandy Sanjaya.
Ia mencontohkan adanya program jaminan persalinan yang langsung dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum. "Program itu menyentuh, dan bagaimana agar angka kematian ibu dan anak semakin kecil," ujar Christiandy Sanjaya.
(T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Terutama untuk menekan angka kematian ibu dan anak. Ini masih sangat sulit dan berat," kata Andy Jap di Pontianak, Senin.
Menurut dia, berdasarkan data tahun 2007, tercatat ada sekitar 300 kasus kematian ibu dan anak dari 100 ribu kelahiran. Sedangkan untuk nasional, angkanya 200 kasus kematian dari 100 ribu kelahiran.
Namun, lanjut dia, sesuai target pembangunan milenium tahun 2015, pencapaian angka kematian ibu dan anak dari 100 ribu kelahiran diharapkan menjadi 102 kasus saja.
"Ini masih cukup sulit karena sekarang untuk Kalbar angkanya masih sekitar 200 an kasus dari 100 ribu kelahiran," kata Andy Jap.
Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu dan anak saat kelahiran adalah karena pendarahan. "Pendarahan tercatat sebagai penyebab kematian tertinggi. Untuk itu, kami mendorong mengaktifkan dan optimalisasi bidan desa," kata dia.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga menggandeng bidan agar bekerja sama dengan para dukun beranak yang tersebar di perdesaan.
"Tidak dapat dipungkiri, peran para dukun beranak itu masih dominan di beberapa daerah," ungkap dia.
Namun, ia mengingatkan, peran mereka tidak dapat dihilangkan karena masih menjadi budaya dan pola hidup masyarakat.
"Tetapi bagaimana caranya untuk memberdayakan bersama dengan tujuan akhir menekan angka kematian ibu dan anak saat kelahiran," katanya menegaskan.
Andy Jap melanjutkan, upaya lain dengan memperbanyak tenaga medis hingga tingkat pos bersalin desa.
"Dengan melibatkan tenaga medis melalui program tidak tetap sehingga pelayanan hingga ke tingkat desa dapat terjaga dengan baik," kata Andy Jap.
Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya mengatakan, target pembangunan milenium secara umum lebih banyak menjangkau masalah pelayanan kesehatan ke publik.
"Kalau ini bisa terwujud, maka akan banyak target lainnya di MDG`s yang bisa tercapai," kata Christiandy Sanjaya.
Ia mencontohkan adanya program jaminan persalinan yang langsung dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum. "Program itu menyentuh, dan bagaimana agar angka kematian ibu dan anak semakin kecil," ujar Christiandy Sanjaya.
(T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012