Bikin Tempe Dari Bahan Dasar Kacang Tunggak

Sabtu, 14 Juli 2012 12:43 WIB

Sukabumi (ANTARA Kalbar) - Pelajar dari SMK Negeri Pertanian Cibadak membuat tempe dari bahan baku non kedelai, namun diganti dengan kacang tunggak atau "vigna unguiculata".

"Kami mencoba metode baru dalam pembuatan tempe, kali ini kami menggunakan bahan baku utamanya dari kacang tunggak ternyata hasilnya baik dari rasa dan teksturnya sama seperti dari kacang kedelai," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN Pertanian Cibadak, Idris Supendi kepada ANTARA, Jumat.

Menurut Idris, kelebihan lain dari pembuatan tempe non kedelai ini bahan baku utamanya yakni kacang tunggak sangat mudah ditemukan dan harganya pun lebih murah.

Selain itu, pengrajin tempe juga tidak perlu bingung dengan harga kacang tunggak karena tidak terpengaruh harga impor berbeda dengan kacang kedelai yang harganya sangat fluktuatif karena terpengaruh harga impor.

"Kami masih melakukan sosialisasi kepada para pengrajin dari hasil temuan kami ini, karena jika pengrajin tidak terlalu mengandalkan kedelai maka kami yakin tidak akan pengusaha tempe yang gulung tikar," tambahnya.

Sementara, pelajar SMKN Pertanian Cibadak, Jurusan Agribisnis Hasil Pertanian, Sumi Martiani mengatakan, pembuatan tempe menggunakan kacang tunggak ini sama seperti dengan menggunakan kedelai.

Namun, ada kesulitan yakni dalam pengupasan kulit kacang tersebut harus menggunakan alat pengupas kulit. Tetapi, punya kelebihan lain seperti kadar kabrohidratnya yang lebih tinggi.

"Untuk proses pembuatannya hampir sama, dari proses pengupasan kulit sampai menjadi tempe membutuhkan waktu sekitar satu jam. Yang lama adalah proses mengupas kulit karen harus menggiling kacang hingga kulit dan kacangnya terpisah yang kemudian di saring agar benar-benar bersih," kata Sumi yang merupakan siswi pemenang bea siswa ini.

Selain itu, ditambahkannya, pembuatan tempe dengan kacang tunggak ini baru pertama kali dicoba dan sisi lainnya tidak akan ada negara lain yang mengakui produk ini.

"Kacang tunggak bisa dibeli di pasar dengan harga Rp6.500/kg atau lebih murah Rp1.500/kg karenan kedelai saat ini harganya Rp8 ribu/kg. Kacang tunggak juga hanya ada di Indonesia, dan paling banyak produksi di NTT dan Jabar. Ini merupakan bahan alternatif jika harga kedelai terus melonjak," tambah Sumi.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012

Terkait

Museum Nyamuk satu-satunya di Indonesia

Jumat, 26 April 2024 10:07

Barbie jadi inspirasi kuliner unik

Sabtu, 5 Agustus 2023 16:01

Gerbang unik dan menarik di Singkawang

Senin, 5 Desember 2022 16:04

Gerbang Kota Singkawang unik dan menarik

Senin, 5 Desember 2022 16:00
Terpopuler