Artikel - Berburu rupiah di pohon cengkih

Sabtu, 14 Juli 2012 16:46 WIB

Manado (ANTARA Kalbar) - Panen cengkih membawa berkah bukan hanya bagi petani pemilik, karena buruh petik di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pun berkesempatan mendapat penghasilan setara rata-rata gaji manajer perusahaan swasta sukses, walau bersifat musiman.

Selama panen cengkih berlangsung, bagi buuh petik cengkih potensi mendapatkan uang ratusan ribu rupiah per hari menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang mau jadi buruh petik cengkih .

Jemmy, salah seorang buruh pemetik cengkih di Kecamatan Tombulu, Minahasa, mengatakan bahwa pendapatan tinggi akan diperoleh buruh petik cengkih bila harga jual komoditas unggulan tersebut cukup tinggi seperti saat ini.

Harga cengkih kering di kisaran Rp82.000 hingga Rp85.000 per kilogram yang bertahan selama panen raya, membuat pemilik cengkih menaikkan biaya petik cengkih per liter menjadi Rp3.000.

Dengan biaya petik cengkih Rp3.000, maka buruh petik cengkih yang bisa memanen hingga 150 liter akan mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp450.000 per hari.

Bila diasumsikan, petani tersebut bekerja penuh, artinya setiap hari melaksanakan kerja memanen cengkih, kecuali hari Minggu, maka seorang buruh petik cengkih yang punya keahlian memanen cengkih, mampu mendapatkan pendapatan Rp11 juta hingga Rp12 juta se bulan.

Pendapatan Rp11 juta hingga Rp12 juta tersebut setara dengan gaji seorang manajer perusahaan yang sudah maju sekalipun.

Roy Udung, salah seorang pemetik cengkih di Minahasa, mengemukakan bahwa tawaran gaji yang sangat besar tersebut membuat mereka berani menantang alam, bersedia bekerja memetik cengkih di desa lain, kendati kondisi pohon cengkih sudah sangat mengkhawatirkan karena tingginya mencapai puluhan meter.

"Menjadi buruh petik cengkih sifatnya hanya sementara, karena hanya ada saat panen cengkih, kendati demikian bila bekerja dengan sungguh-sungguh pendapatan yang diperoleh bisa untuk membiayai hidup keluarga beberapa bulan ke depan," kata Roy.

Tawaran pendapatan yang sangat tinggi, mengakibatkan semua petani ketika panen tiba berlomba jadi buruh petik cengkih, akibatnya tak jarang pekerjaan lain jadi terbengkalai.

"Sejak panen yang sudah berlangsung akhir Mei hingga awal Juli 2012, sangat sulit mendapatkkan buruh tani yang mau memproses buah kelapa menjadi kopra, akibatnya hasil perkebunan kelapa menjadi sangat minim," kata Johny Mingga, salah seorang petani kelapa di Minahasa.

Johny memaklumi, pendapatan buruh petik cengkih yang jauh lebih besar daripada jadi buruh pekerja kelapa, menjadi faktor penyebab sehingga tanaman kelapa terbengkalai beberapa saat ini.

Jadi buruh petik cengkih adalah pekerjaan yang sangat menggiurkan pada saat ini bagi masyarakatnya.
Potensi mendapatkan ratusan juta rupiah menjadi pendorong pekerja untuk menggeluti pekerjaan pemetik cengkih.

Ketua Forum Solidaritas Petani Cengkih (FSPC) Sulut, Franklin Singal, mengatakan bahwa pendapatan buruh petik tanaman tersebut yang sangat menggiurkan merupakan efek langsung berlangsungnya panen cengkih.

"Karena itu, FSPC Sulut terus mengimbau pemerintah memberi perhatian kepada para petani cengkih, karena ketika panen cengkih dampaknya bukan hanya dirasakan para petani pemilik pohon tersebut, melainkan juga meluas kepada warga yang menjadi buruh petik cengkih," katanya.

Hukum Tua Desa Rumengkor, Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa, Martinus Mamuaja, mencatat bahwa setiap kali panen cengkih, perekonomian masyarakat bergeliat, karena mulai dari pemilik hingga buruh menikmati keuntungan yang besar.

"Dampak positif terlihat pada kondisi perekonomian desa yang terasa menjadi lebih mudah, kalaupun masyarakat disuruh mengumpulkan dana untuk pembangunan desa saat berlangsungnya panen, bukan suatu masalah, berapapun yang diminta pasti diberikan," kata Martinus.

Dahulu kala, menurut dia, desa yang laksanakan panen cengkih, berubah menjadi seperti kota kecil. Karena, semua barang yang hanya ada di kota, akan hadir di desa tersebut.

Para pedagang pun tak ketinggalan, mereka akan berlomba membuka jaringan sementara di daerah pedesaan karena pasti semua barang laris dibeli masyarakat karena penghasilan yang cukup tinggi imbas positif panen cengkih.

Hengky, pemilik Golden Swalayan, salah satu pasar swalayan paling ramai di Kota Manado, mengakui bila kendati panen cengkih hanya berlangsung di beberapa daerah, tetapi dampaknya terasa, ditandai volume penjualan mengalami peningkatan.

"Panen cengkih memberi dorongan penjualan pasar swalayan lima hingga 10 persen, ini bisa terjadi karena dampak panen cengkih bukan hanya petani pemilik, tetapi buruh tani juga mendapatkan berkah panen cengkih," kata Hengky.

Dalam perkiraan pemerintah daerah, kendati panen cengkih tahun ini tidak masuk panen raya, tetapi ratusan ribu pekerja yang jadi pemetik cengkih saat ini.

Panen cengkih memang menjadi momentum yang ditunggu-tunggu masyarakat Minahasa terutama mereka yang ahli memetik cengkih, karena hanya saat itulah mereka bisa merasakan gaji setingkat manajer. (T.G004/A013)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012

Terkait

Harga bunga cengkeh capai Rp130.000/kg

Jumat, 26 April 2024 11:51

Harga Cengkih Mulai Bergerak Naik

Kamis, 27 Agustus 2015 11:07

Peneliti: pohon jambu bisa berbuah cengkeh

Rabu, 11 April 2012 10:40

Festival Vokasi Satu Hati Kembali Bergulir

Jumat, 20 Desember 2024 18:52
Terpopuler