Manado (ANTARA Kalbar) - Panen cengkih membawa berkah bukan hanya bagi petani pemilik,
karena buruh petik di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pun berkesempatan
mendapat penghasilan setara rata-rata gaji manajer perusahaan swasta
sukses, walau bersifat musiman.
Selama panen cengkih berlangsung, bagi buuh petik cengkih potensi
mendapatkan uang ratusan ribu rupiah per hari menjadi daya tarik
tersendiri bagi mereka yang mau jadi buruh petik cengkih .
Jemmy, salah seorang buruh pemetik cengkih di Kecamatan Tombulu,
Minahasa, mengatakan bahwa pendapatan tinggi akan diperoleh buruh petik
cengkih bila harga jual komoditas unggulan tersebut cukup tinggi seperti
saat ini.
Harga cengkih kering di kisaran Rp82.000 hingga Rp85.000 per
kilogram yang bertahan selama panen raya, membuat pemilik cengkih
menaikkan biaya petik cengkih per liter menjadi Rp3.000.
Dengan biaya petik cengkih Rp3.000, maka buruh petik cengkih yang
bisa memanen hingga 150 liter akan mampu menghasilkan pendapatan hingga
Rp450.000 per hari.
Bila diasumsikan, petani tersebut bekerja penuh, artinya setiap hari
melaksanakan kerja memanen cengkih, kecuali hari Minggu, maka seorang
buruh petik cengkih yang punya keahlian memanen cengkih, mampu
mendapatkan pendapatan Rp11 juta hingga Rp12 juta se bulan.
Pendapatan Rp11 juta hingga Rp12 juta tersebut setara dengan gaji seorang manajer perusahaan yang sudah maju sekalipun.
Roy Udung, salah seorang pemetik cengkih di Minahasa, mengemukakan
bahwa tawaran gaji yang sangat besar tersebut membuat mereka berani
menantang alam, bersedia bekerja memetik cengkih di desa lain, kendati
kondisi pohon cengkih sudah sangat mengkhawatirkan karena tingginya
mencapai puluhan meter.
"Menjadi buruh petik cengkih sifatnya hanya sementara, karena hanya
ada saat panen cengkih, kendati demikian bila bekerja dengan
sungguh-sungguh pendapatan yang diperoleh bisa untuk membiayai hidup
keluarga beberapa bulan ke depan," kata Roy.
Tawaran pendapatan yang sangat tinggi, mengakibatkan semua petani
ketika panen tiba berlomba jadi buruh petik cengkih, akibatnya tak
jarang pekerjaan lain jadi terbengkalai.
"Sejak panen yang sudah berlangsung akhir Mei hingga awal Juli 2012,
sangat sulit mendapatkkan buruh tani yang mau memproses buah kelapa
menjadi kopra, akibatnya hasil perkebunan kelapa menjadi sangat minim,"
kata Johny Mingga, salah seorang petani kelapa di Minahasa.
Johny memaklumi, pendapatan buruh petik cengkih yang jauh lebih
besar daripada jadi buruh pekerja kelapa, menjadi faktor penyebab
sehingga tanaman kelapa terbengkalai beberapa saat ini.
Jadi buruh petik cengkih adalah pekerjaan yang sangat menggiurkan pada saat ini bagi masyarakatnya.
Potensi mendapatkan ratusan juta rupiah menjadi pendorong pekerja untuk menggeluti pekerjaan pemetik cengkih.
Ketua Forum Solidaritas Petani Cengkih (FSPC) Sulut, Franklin
Singal, mengatakan bahwa pendapatan buruh petik tanaman tersebut yang
sangat menggiurkan merupakan efek langsung berlangsungnya panen cengkih.
"Karena itu, FSPC Sulut terus mengimbau pemerintah memberi perhatian
kepada para petani cengkih, karena ketika panen cengkih dampaknya bukan
hanya dirasakan para petani pemilik pohon tersebut, melainkan juga
meluas kepada warga yang menjadi buruh petik cengkih," katanya.
Hukum Tua Desa Rumengkor, Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa,
Martinus Mamuaja, mencatat bahwa setiap kali panen cengkih, perekonomian
masyarakat bergeliat, karena mulai dari pemilik hingga buruh menikmati
keuntungan yang besar.
"Dampak positif terlihat pada kondisi perekonomian desa yang terasa
menjadi lebih mudah, kalaupun masyarakat disuruh mengumpulkan dana untuk
pembangunan desa saat berlangsungnya panen, bukan suatu masalah,
berapapun yang diminta pasti diberikan," kata Martinus.
Dahulu kala, menurut dia, desa yang laksanakan panen cengkih,
berubah menjadi seperti kota kecil. Karena, semua barang yang hanya ada
di kota, akan hadir di desa tersebut.
Para pedagang pun tak ketinggalan, mereka akan berlomba membuka
jaringan sementara di daerah pedesaan karena pasti semua barang laris
dibeli masyarakat karena penghasilan yang cukup tinggi imbas positif
panen cengkih.
Hengky, pemilik Golden Swalayan, salah satu pasar swalayan paling
ramai di Kota Manado, mengakui bila kendati panen cengkih hanya
berlangsung di beberapa daerah, tetapi dampaknya terasa, ditandai volume
penjualan mengalami peningkatan.
"Panen cengkih memberi dorongan penjualan pasar swalayan lima hingga
10 persen, ini bisa terjadi karena dampak panen cengkih bukan hanya
petani pemilik, tetapi buruh tani juga mendapatkan berkah panen
cengkih," kata Hengky.
Dalam perkiraan pemerintah daerah, kendati panen cengkih tahun ini
tidak masuk panen raya, tetapi ratusan ribu pekerja yang jadi pemetik
cengkih saat ini.
Panen cengkih memang menjadi momentum yang ditunggu-tunggu
masyarakat Minahasa terutama mereka yang ahli memetik cengkih, karena
hanya saat itulah mereka bisa merasakan gaji setingkat manajer.
(T.G004/A013)
Artikel - Berburu rupiah di pohon cengkih
Sabtu, 14 Juli 2012 16:46 WIB