Pontianak (ANTARA Kalbar) - Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya kecewa dengan prosesi pelantikan pejabat Eselon III dan IV yang dilaksanakan di Balai Petitih Kantor Gubernur di Pontianak, Kamis sore.

"Dari sekian kali pelantikan, ini yang paling jelek. Mulai dari persiapan dan selanjutnya," kata Christiandy Sanjaya saat memberi sambutan pelantikan 160 pejabat Eselon III dan IV di lingkungan Pemprov Kalbar itu.

Menurut dia, saat ini merupakan era transparansi sehingga mudah dipantau masyarakat.

"Bahkan, saya juga harus siap ditelepon masyarakat sewaktu-waktu. Jangan karena satu atau dua orang, korps yang dikorbankan," katanya.

Ia juga mengingatkan, di dalam struktural organisasi PNS, tidak ada namanya jabatan kering maupun basah.

"Itu diciptakan sendiri. Biasanya yang `basah` malah timbul karena peluang untuk mengambil keuntungan dari masyarakat sehingga mau tidak mau memberi pelicin," kata dia.

Ia mengingatkan kembali, kalau diberi pelicin lalu "tergelincir" masuk parit masih bisa bangun.

"Tapi kalau tergelincir masuk neraka, bagaimana mau keluar," kata dia.

Sedangkan untuk mutasi sendiri, juga patut disyukuri. Terlebih yang promosi dimanapun nantinya ditempatkan.

Penentuan jabatan sendiri hasil kajian dari Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan.

"Yang dipertimbangkan antara lain loyalitas, profesionalisme, pendidikan, pengalaman, kematangan, disiplin," kata Christiandy Sanjaya.

Ia menambahkan, kalau Baperjakat salah, bisa dievaluasi dan proses akhirnya berupa pelantikan.

Pejabat yang baru dilantik juga harus mempelajari tugas pokok dan fungsi secara tepat dan cepat.

"Jangan ada alasan karena latar belakang berbeda. Yang penting tekad, niat, integritas, karena masyarakat menuntut birokrasi yang profesional," katanya menegaskan.

(T011)

 

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012