Seoul (ANTARA Kalbar/Reuters) - Banjir parah yang melanda seluruh Korea Utara telah menewaskan 88 orang dan membuat puluhan ribu orang lagi meninggalkan tempat tinggal mereka, dan mengancam menambah parah kekurangan pangan kronis yang sudah dilanda kemiskinan tersebut.
Banjir yang diakibatkan oleh hujan lebat dan topan itu pada Juli mengakibatkan "kerugian besar materil dan manusia", kata kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, sebagaimana dikutip Reuters, Minggu. Hampir 63.000 orang terjebak akibat genangan air.
Sejak pertengahan 1990-an, sektor pertanian Korea Utara telah sering diporakporandakan oleh banjir dan kemarau.
Bahkan sebelum hujan lebat dan topan melanda pada musim panas ini, sistem distribusi makanan, yang tak berfungsi baik di negeri tersebut, inflasi yang sangat tinggi dan sanksi asing yang dijatuhkan akibat program rudal dan nuklir Pyongyang telah menambah buruk apa yang kelihatan sebagai kelaparan parah di Korea Utara.
Namun pada April, setelah peluncuran gagal satu roket Korea Utara, negara yang terpencil tersebut meninggalkan kesepakatan dengan Amerika Serikat, setelah Washington menghentikan bantuan sebanyak 264.555 ton yang telah dijanjikannya buat Korea Utara sebagai bagian dari kesepakatan itu.
(C003)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Banjir yang diakibatkan oleh hujan lebat dan topan itu pada Juli mengakibatkan "kerugian besar materil dan manusia", kata kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, sebagaimana dikutip Reuters, Minggu. Hampir 63.000 orang terjebak akibat genangan air.
Sejak pertengahan 1990-an, sektor pertanian Korea Utara telah sering diporakporandakan oleh banjir dan kemarau.
Bahkan sebelum hujan lebat dan topan melanda pada musim panas ini, sistem distribusi makanan, yang tak berfungsi baik di negeri tersebut, inflasi yang sangat tinggi dan sanksi asing yang dijatuhkan akibat program rudal dan nuklir Pyongyang telah menambah buruk apa yang kelihatan sebagai kelaparan parah di Korea Utara.
Namun pada April, setelah peluncuran gagal satu roket Korea Utara, negara yang terpencil tersebut meninggalkan kesepakatan dengan Amerika Serikat, setelah Washington menghentikan bantuan sebanyak 264.555 ton yang telah dijanjikannya buat Korea Utara sebagai bagian dari kesepakatan itu.
(C003)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012