Seoul (ANTARA) - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan pihaknya tidak akan ragu menggunakan kekuatan militer terhadap "negara musuh", jika Korea Selatan melanggar kedaulatan Pyongyang.
"Pasukan militer kami harus sekali lagi memahami dengan jelas fakta yang tidak dapat disangkal bahwa Korea Selatan adalah negara asing dan negara yang sepenuhnya bermusuhan," kata Kim, seperti dikutip kantor berita resmi Korut KCNA, Jumat.
Ia juga mengatakan bahwa situasi keamanan di Semenanjung Korea mengharuskan dilakukannya segala upaya untuk meningkatkan kemampuan berperang, dan untuk lebih hati-hati memastikan perlindungan yang konsisten bagi keamanan Korut.
Kim mengatakan Pyongyang telah memutus semua jalur kereta api dan jalan raya dengan Seoul sebagai penolakan tegas terhadap gagasan reunifikasi Korea.
"Langkah ini merupakan peringatan terakhir bahwa jika kedaulatan kami dilanggar oleh Korea Selatan, kekuatan militer kami akan digunakan tanpa syarat atau keraguan," ujarnya, menegaskan.
Sebelumnya pada Oktober, Staf Umum Tentara Rakyat Korea (KPA) mengambil langkah-langkah untuk memutus jalur jalan dan rel kereta Korut yang menuju Korsel melalui bagian timur dan barat perbatasan selatan Korut, sebagai upaya pemisahan total wilayahnya dari Korsel.
Sebelumnya, pada Kamis (17/10), Pyongyang membuat amandemen konstitusi, yang menggambarkan Korsel sebagai negara yang bermusuhan.
Kebijakan tersebut dikutuk keras oleh Seoul.
Sumber: Sputnik-OANA