Jakarta (ANTARA Kalbar) - Prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait awal musim kemarau 2012 ketepatannya mencapai 70 persen, di mana 97 persen wilayah sudah masuk musim kemarau pada Februari 2012.
"Persentase ketepatan prediksi musim kemarau sudah 70 persen, hanya tiga persen yang masih hujan. Memang rata-rata ketepatan prediksi global selama enam bulan kedepan 50-60 persen," kata Kepala BMKG Sri Woro B Harijono di Jakarta, Jumat.
Sri Woro mengatakan, meski musim kemarau sudah terjadi pada Februari dan sampai saat ini masih ada yang kemarau, beberapa yang masih hujan yaitu Sulawesi Utara, Maluku dan Papua.
Hal tersebut disebabkan karena wilayah Indonesia dibagi menjadi empat jenis pola yaitu munson di mana musim hujan dan kemarau jelas perbedaannya, pola ekuatorial yaitu periode kemarau pendek, pola lokal yang merupakan kebalikan dari munson dan pola di mana tidak pernah musim hujan.
Pola tersebut pula yang menjadi alasan mengapa banjir terjadi di Ambon sementara sebagian besar wilayah dalam musim kemarau, sebab Maluku masih hujan.
Sri Woro menambahkan, dari prakiraan awal musim hujan 2012-2013 umumnya terjadi pada Oktober, November dan Desember 2012, kebalikan dari itu sebagian wilayah timur seperti Maluku dan Papua hanya sebagian kecil yang memasuki musim hujan.
Dari 342 Zona Musim di Indonesia, awal musim hujan pada Oktober 2012 yaitu terjadi di 122 ZOM atau 35,7 persen.
Pada November 2012 di 116 ZOM atau 33,9 persen. Sedangkan beberapa wilayah lainnya awal musim hujan terjadi pada Juli sebanyak tiga ZOM, Agustus di 10 ZOM dan September 26 ZOM. Sementara pada Desember 2012 55 ZOM dan terus menurun di Januari 2013 di satu ZOM, Maret enam ZOM, April dua ZOM dan Mei satu ZOM.
(D016)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Persentase ketepatan prediksi musim kemarau sudah 70 persen, hanya tiga persen yang masih hujan. Memang rata-rata ketepatan prediksi global selama enam bulan kedepan 50-60 persen," kata Kepala BMKG Sri Woro B Harijono di Jakarta, Jumat.
Sri Woro mengatakan, meski musim kemarau sudah terjadi pada Februari dan sampai saat ini masih ada yang kemarau, beberapa yang masih hujan yaitu Sulawesi Utara, Maluku dan Papua.
Hal tersebut disebabkan karena wilayah Indonesia dibagi menjadi empat jenis pola yaitu munson di mana musim hujan dan kemarau jelas perbedaannya, pola ekuatorial yaitu periode kemarau pendek, pola lokal yang merupakan kebalikan dari munson dan pola di mana tidak pernah musim hujan.
Pola tersebut pula yang menjadi alasan mengapa banjir terjadi di Ambon sementara sebagian besar wilayah dalam musim kemarau, sebab Maluku masih hujan.
Sri Woro menambahkan, dari prakiraan awal musim hujan 2012-2013 umumnya terjadi pada Oktober, November dan Desember 2012, kebalikan dari itu sebagian wilayah timur seperti Maluku dan Papua hanya sebagian kecil yang memasuki musim hujan.
Dari 342 Zona Musim di Indonesia, awal musim hujan pada Oktober 2012 yaitu terjadi di 122 ZOM atau 35,7 persen.
Pada November 2012 di 116 ZOM atau 33,9 persen. Sedangkan beberapa wilayah lainnya awal musim hujan terjadi pada Juli sebanyak tiga ZOM, Agustus di 10 ZOM dan September 26 ZOM. Sementara pada Desember 2012 55 ZOM dan terus menurun di Januari 2013 di satu ZOM, Maret enam ZOM, April dua ZOM dan Mei satu ZOM.
(D016)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012