Padang  (ANTARA Kalbar) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Padang, Sumatera Barat, mendeteksi 466 titik api di Sumatera berdasarkan pemantauan  yang dilakukan melalui satelit.

Keberadaaan titik api tersebut tersebar mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Jambi, hingga Riau dan menyebabkan daerah tersebut diselimuti  kabut asap, kata analisi cuaca BMKG Padang Siska Angraini di Padang, Sabtu.

Dikatakannya, dari 466 titik api tersebut  hampir sebagian besar berada di Provinsi Riau yang memicu kabut asap hingga ke Sumatera Barat.

Ia merinci, dari 466 titik  empat titik ada di Aceh, lima titik di Sumatera Utara, dan sisanya di Riau dan Jambi.

"Namun hingga saat ini jarak pandang  di Sumatera Barat khususnya masih berkisar 6-8 kilometer di mana masih aman untuk penerbangan," lanjut dia.  
    
Dikatakannya, hingga tiga hari kedepan titik api tersebut kemungkinan akan bertambah mengingat prediksi cuaca masih akan cerah berawan.

Berdasarkan pantauan BMKG, dalam tiga hari kedepan, hanya akan terjadi hujan dengan intensitas sedang dan ringan di  daerah pesisir pantai barat Sumatera Barat
    
Menurutnya, jika hujan turun maka keberadaaan titk api tersebut akan berkurang sehingga keberadaan kabut asap menjadi berkurang bahkan hilang .

Ia mengatakan,  titik api tersebut diduga karena ada masyarakat yang membakar lahan kemudian  menyebabkan terjadinya kebakaran hutan.

"Dalam kondisi cuaca yang panas dan kering kebakaran hutan sangat mudah terjadi karena itu masyarakat diminta untuk waspada," kata dia.

Sementara suhu udara di Sumatera Barat mencapai 21 derajat celcius pada pagi hari dan 31 derajat pada siang hari.
 
(KR-IWY)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012