Pontianak (ANTARA Kalbar) - Pengamat Pendidikan dari Universitas Tanjungpura Pontianak Dr Aswandi menyatakan, keempat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Barat tidak ada yang benar-benar memberikan perhatian khusus bagi kemajuan dunia pendidikan di provinsi itu.
"Memang kenyataannya hingga sekarang IPM Kalbar masih peringkat 27 secara nasional, dan di regional Kalimantan terendah sehingga cagub dan cawagub Kalbar mendatang harus memberikan perhatian serius dalam peningkatan IPM tersebut," kata Aswandi seusai menyaksikan secara langsung penyampaian visi, misi dan program pasangan cagub dan cawagub Kalbar pada Pilkada tahun 2012 di gedung DPRD setempat, Senin.
Ia menjelaskan, dalam penyampaian visi dan misi, para pasangan cagub dan cawagub hanya memikirkan bagaimana caranya meningkatkan IPM bukan memikirkan bagaimana meningkatkan mutu pendidikan dalam meningkatkan sumber daya manusia.
"Kami menyarankan, siapapun yang terpilih nantinya mengakomodasi visi dan misi keempat pasangan cagub dan cawagub yang telah disampaikan tadi, karena masing-masing punya kelebihan dan kekurangan," kata Aswandi.
Aswandi juga menyatakan, keempat pasangan calon tersebut juga tidak punya strategi apa yang ditawarkan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kalbar.
"Mereka terkesan baru berusaha meningkatkan banyaknya orang bersekolah, bukan berusaha meningkatkan mutu pendidikan," ujarnya.
Calon Gubernur Kalbar Morkes Effendi saat menyampaikan visi dan misinya menyatakan, IPM Kalbar hingga kini masih cukup rendah, bahkan rata-rata 6,8 tahun atau di bawah angka nasional 7,9 tahun, artinya mayoritas masyarakat Kalbar masih berpendidikan SD atau tidak tamat SD.
"Belum lagi angka melek huruf masyarakat Kalbar yang baru 89,7 persen atau di bawah angka nasional 93,2 persen. Persentase tersebut menunjukkan sekitar 450 ribu penduduk Kalbar masih buta huruf, sehingga masyarakatnya mudah dibodohi dan dimarjinalkan," kata Morkes.
Oleh karena itu motto pasangan cagub dan cawagub Morkes Effendi-Burhanudin A Rasyid "Bangkit Melawan", yakni bangkit melawan kebodohan, kemiskinan, korupsi dan diskriminasi.
Sementara itu, pasangan incumbent Cornelis-Christiandy menyatakan, tingkat pendidikan penduduk Kalbar berdasarkan sensus penduduk BPS Kalbar 2010, yaitu S2/S3 0,14 persen; S1 2,05 persen; D3 0,98 persen; DI/DII 0,82 persen; SMK 1,34 persen; SLTA/MA/sederajat 33,46 persen; dan tidak/belum tamat SD sebanyak 29,63 persen.
Angka melek huruf 90,26 persen, rata-rata lama bersekolah 6,82 tahun, angka harapan hidup pada tahun 2010 yaitu, 66:60, angka kematian bayi 38,41 setiap 1.000 kelahiran, angka kematian ibu 403,15 per 100.000 kelahiran hidup, kata Cornelis.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Memang kenyataannya hingga sekarang IPM Kalbar masih peringkat 27 secara nasional, dan di regional Kalimantan terendah sehingga cagub dan cawagub Kalbar mendatang harus memberikan perhatian serius dalam peningkatan IPM tersebut," kata Aswandi seusai menyaksikan secara langsung penyampaian visi, misi dan program pasangan cagub dan cawagub Kalbar pada Pilkada tahun 2012 di gedung DPRD setempat, Senin.
Ia menjelaskan, dalam penyampaian visi dan misi, para pasangan cagub dan cawagub hanya memikirkan bagaimana caranya meningkatkan IPM bukan memikirkan bagaimana meningkatkan mutu pendidikan dalam meningkatkan sumber daya manusia.
"Kami menyarankan, siapapun yang terpilih nantinya mengakomodasi visi dan misi keempat pasangan cagub dan cawagub yang telah disampaikan tadi, karena masing-masing punya kelebihan dan kekurangan," kata Aswandi.
Aswandi juga menyatakan, keempat pasangan calon tersebut juga tidak punya strategi apa yang ditawarkan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kalbar.
"Mereka terkesan baru berusaha meningkatkan banyaknya orang bersekolah, bukan berusaha meningkatkan mutu pendidikan," ujarnya.
Calon Gubernur Kalbar Morkes Effendi saat menyampaikan visi dan misinya menyatakan, IPM Kalbar hingga kini masih cukup rendah, bahkan rata-rata 6,8 tahun atau di bawah angka nasional 7,9 tahun, artinya mayoritas masyarakat Kalbar masih berpendidikan SD atau tidak tamat SD.
"Belum lagi angka melek huruf masyarakat Kalbar yang baru 89,7 persen atau di bawah angka nasional 93,2 persen. Persentase tersebut menunjukkan sekitar 450 ribu penduduk Kalbar masih buta huruf, sehingga masyarakatnya mudah dibodohi dan dimarjinalkan," kata Morkes.
Oleh karena itu motto pasangan cagub dan cawagub Morkes Effendi-Burhanudin A Rasyid "Bangkit Melawan", yakni bangkit melawan kebodohan, kemiskinan, korupsi dan diskriminasi.
Sementara itu, pasangan incumbent Cornelis-Christiandy menyatakan, tingkat pendidikan penduduk Kalbar berdasarkan sensus penduduk BPS Kalbar 2010, yaitu S2/S3 0,14 persen; S1 2,05 persen; D3 0,98 persen; DI/DII 0,82 persen; SMK 1,34 persen; SLTA/MA/sederajat 33,46 persen; dan tidak/belum tamat SD sebanyak 29,63 persen.
Angka melek huruf 90,26 persen, rata-rata lama bersekolah 6,82 tahun, angka harapan hidup pada tahun 2010 yaitu, 66:60, angka kematian bayi 38,41 setiap 1.000 kelahiran, angka kematian ibu 403,15 per 100.000 kelahiran hidup, kata Cornelis.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012