Sungai Raya, Kalbar (ANTARA Kalbar) - Belasan orang pelajar SMA Negeri 2
Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, kesurupan
di dalam kelas.
"Kejadian ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya, pada Senin kemarin, sejumlah pelajar juga kesurupan ketika upacara bendera akan akan berakhir dan hal itu kembali terulan ketika belasan pelajar sedang belajar di dalam kelas," kata Kepala SMA Negeri 2 Sungai Kakap, Thohir, Selasa.
Kebanyakan yang kesurupan adalah perempuan. Ssecara tiba-tiba satu persatu siswa tidak sadarkan diri dan mengamuk tanpa sesuatu yang jelas.
"Siswa yang kesurupan langsung kami bawa ke unit kesehatan sekolah dan masjid untuk disadarkan," tuturnya.
Untuk membantu menyadarkan pelajar tersebut, sejumlah guru dan pelajar lainnya ikut membantu. Ada yang berusaha memegang tangan dan kaki pelajar yang kesurupan, ada juga yang menaburkan garam di sekitar sekolah dengan tujuan mengusir makhluk gaib.
Menurut Thohir kejadian dua kejadian tersebut adalah yang pertama kali sejak sekolah ini didirikan. Sebelumnya tidak pernah ada kejadian yang mengakibatkan anak didiknya mengamuk tidak jelas.
Untuk mengantisipasi terulangnya kejadian serupa, lanjut Thohir dirinya telah mengambil kebijakan untuk meliburkan sekolah hingga hari Kamis (4/10).
"Siswa yang kesurupan mengamuk dan menyebutkan kata-kata bahwa rumahnya telah dibakar oleh seorang pelajar," tuturnya.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Kejadian ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya, pada Senin kemarin, sejumlah pelajar juga kesurupan ketika upacara bendera akan akan berakhir dan hal itu kembali terulan ketika belasan pelajar sedang belajar di dalam kelas," kata Kepala SMA Negeri 2 Sungai Kakap, Thohir, Selasa.
Kebanyakan yang kesurupan adalah perempuan. Ssecara tiba-tiba satu persatu siswa tidak sadarkan diri dan mengamuk tanpa sesuatu yang jelas.
"Siswa yang kesurupan langsung kami bawa ke unit kesehatan sekolah dan masjid untuk disadarkan," tuturnya.
Untuk membantu menyadarkan pelajar tersebut, sejumlah guru dan pelajar lainnya ikut membantu. Ada yang berusaha memegang tangan dan kaki pelajar yang kesurupan, ada juga yang menaburkan garam di sekitar sekolah dengan tujuan mengusir makhluk gaib.
Menurut Thohir kejadian dua kejadian tersebut adalah yang pertama kali sejak sekolah ini didirikan. Sebelumnya tidak pernah ada kejadian yang mengakibatkan anak didiknya mengamuk tidak jelas.
Untuk mengantisipasi terulangnya kejadian serupa, lanjut Thohir dirinya telah mengambil kebijakan untuk meliburkan sekolah hingga hari Kamis (4/10).
"Siswa yang kesurupan mengamuk dan menyebutkan kata-kata bahwa rumahnya telah dibakar oleh seorang pelajar," tuturnya.
(pso-171)
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012