Denpasar (ANTARA Kalbar) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Irjen Pol (Purn) Ansyaar Mbai menegaskan, dunia internasional menjadikan Indonesia sebagai salah satu model penanggulangan terorisme di negara masing-masing.
"Hal itu berkat Indonesia dinilai berhasil oleh banyak negara dalam mencegah dan menanggulangi teroris dalam melakukan aksinya," kata Kepala BNPT Irjen Pol (Purn) Ansyaar Mbai di Denpasar, Jumat.
Ketika mengukuhkan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Bali yang diketuai Drs I Gede Putu Jaya Suartama, MSI, ia mengatakan keberhasilan Indonesia dalam menanggulangi terorisme diakui dunia internasional sejak keberhasilan mengungkapkan pelaku dan jaringan bom Bali 12 Oktober 2002.
Sebagian besar pelaku teroris dan jaringannya dalam melakukan aksi di sejumlah tempat berhasil diungkap serta pelakunya ditangkap dan diproses secara hukum.
"Prestasi yang demikian itu diharapkan diimbangi dengan meningkatkan kewaspadaan dari semua pihak, sehingga stabilitas nasional dapat dipelihara dan ditingkatkan di masa-masa mendatang," ujar Ansyaar Mbai.
Kasubag Deradikalisasi Bidang Pencegahan Densus 88 Antiteror Mabes Polri Komisaris Polisi Kurnia Wijaya ketika memberikan pembekalan saat membentuk FKPT Provinsi Bali menjelaskan berhasil ditangkap sekitar 800 teroris beserta jaringannya selama sepuluh tahun, 2002-2012.
Para teroris itu baik yang tertembak saat penangkapan maupun yang tertangkap hidup, sebagian besar telah diproses secara hukum.
Kerja keras, koordinasi dan kewaspadaan semua pihak tetap diperlukan dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kata Kurnia Wijaya.
(I006)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Hal itu berkat Indonesia dinilai berhasil oleh banyak negara dalam mencegah dan menanggulangi teroris dalam melakukan aksinya," kata Kepala BNPT Irjen Pol (Purn) Ansyaar Mbai di Denpasar, Jumat.
Ketika mengukuhkan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Bali yang diketuai Drs I Gede Putu Jaya Suartama, MSI, ia mengatakan keberhasilan Indonesia dalam menanggulangi terorisme diakui dunia internasional sejak keberhasilan mengungkapkan pelaku dan jaringan bom Bali 12 Oktober 2002.
Sebagian besar pelaku teroris dan jaringannya dalam melakukan aksi di sejumlah tempat berhasil diungkap serta pelakunya ditangkap dan diproses secara hukum.
"Prestasi yang demikian itu diharapkan diimbangi dengan meningkatkan kewaspadaan dari semua pihak, sehingga stabilitas nasional dapat dipelihara dan ditingkatkan di masa-masa mendatang," ujar Ansyaar Mbai.
Kasubag Deradikalisasi Bidang Pencegahan Densus 88 Antiteror Mabes Polri Komisaris Polisi Kurnia Wijaya ketika memberikan pembekalan saat membentuk FKPT Provinsi Bali menjelaskan berhasil ditangkap sekitar 800 teroris beserta jaringannya selama sepuluh tahun, 2002-2012.
Para teroris itu baik yang tertembak saat penangkapan maupun yang tertangkap hidup, sebagian besar telah diproses secara hukum.
Kerja keras, koordinasi dan kewaspadaan semua pihak tetap diperlukan dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kata Kurnia Wijaya.
(I006)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012