Pontianak (ANTARA Kalbar) - Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kalimantan Barat triwulan III tahun 2012 tumbuh sebesar 6,6 persen, dibanding triwulan sebelumnya, kata Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Kalbar Martalena.

"Semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif, pertanian mengalami pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 16,4 persen, diikuti konstruksi sebesar 7,3 persen, industri pengolahan 5,6 persen," kata Martalena di Pontianak, Senin.

PDRB merupakan alat ukur untuk pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah.

Ia menjelaskan, PDRB Kalbar secara kumulatif  dari triwulan I hingga III tahun 2012, dibanding periode yang sama tahun 2011, tumbuh sebesar 5,9 persen, dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor jasa 10 persen, dan terendah sektor listrik, gas, dan air bersih 3,1 persen.

Martalena menambahkan, secara nomimal PDRB harga berlaku di Kalbar triwulan III sebesar Rp19,3 triliun atau meningkat 9,0 persen apabila dibandingkan triwulan II sebesar Rp17,7 triliun, sedangkan PDRB atas harga konstan 2000 triwulan III 2012 sebesar Rp8,6 triliun.

Struktur ekonomi Kalbar triwulan III masih didominasi, sektor pertanian 23,7 persen; perdagangan, hotel, dan restoran 22,8 persen; dan sektor industri pengolahan 17,1 persen, katanya.

Sementara dari sisi penggunaan, pertumbuhan PDRB triwulan III 2012 terhadap triwulan sebelumnya didorong oleh kenaikan konsumsi pemerintah yang tumbuh sebesar 9,3 persen; komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 5,2 persen.

Selanjutnya konsumsi lembaga nirlaba 4,5 persen; konsumsi rumah tangga 2,1 persen; sedangkan ekspor terkontraksi minus sebesar 0,4 persen; dan komponen impor juga minus 0,1 persen dibanding triwulan sebelumnya.

Dia menambahkan PDRB pengguna triwulan III 2012 dibanding triwulan yang sama 2011 sebesar 6,0 persen, ditopang oleh pertumbuhan konsumsi pemerintah sebesar 12,4 persen; PMTB 10,8 persen; impor meningkat 7 persen; konsumsi rumah tangga 5,7 persen.

"Sedangkan komponen ekspor mengalami kontraksi minus sebesar 1,0 persen, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," ujar Martalena.

(A057)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012