Gorontalo (ANTARA Kalbar) - Produksi jagung nasional mencapai 18,961 juta ton pada 2012, meningkat 7,34 persen dibanding 2011.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Udhoro Kasih Anggoro di Gorontalo, Jumat, mengatakan peningkatan produksi jagung itu relatif tinggi, dikarenakan oleh program adopsi teknologi baru.
Dia mengatakan, seiring pertumbuhan penduduk dunia, kebutuhan jagung untuk bahan pangan, pakan serta bahan baku industri terus meningkat.
"Permintaan kebutuhan jagung didominasi oleh industri peternakan, sebagai akibat dari meningkatnya konsumsi pangan hewani sebagai sumber protein yang berkaitan langsung dengan peningkatan pendapatan masyarakat," ujarnya.
Untuk itu, menurutnya, ajang International Maize Conference (IMC) yang sedang digelar di Gorontalo, menjadi penting sebagai wadah bagi semua pemangku kepentingan jagung.
Beberapa sasaran penting dalam ajang itu, antara lain merumuskan prioritas kebijakan yang perlu ditetapkan, untuk mempercepat pencapaian swasembada jagung, sebagaimana yang ditargetkan terwujud pada 2014.
"Pasar internasional, regional, dan domestik cukup besar, adanya program kerja sama antarpemangku kepentingan diharapkan dapat mendorong akses pasar," kataya.
(KR-SHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Udhoro Kasih Anggoro di Gorontalo, Jumat, mengatakan peningkatan produksi jagung itu relatif tinggi, dikarenakan oleh program adopsi teknologi baru.
Dia mengatakan, seiring pertumbuhan penduduk dunia, kebutuhan jagung untuk bahan pangan, pakan serta bahan baku industri terus meningkat.
"Permintaan kebutuhan jagung didominasi oleh industri peternakan, sebagai akibat dari meningkatnya konsumsi pangan hewani sebagai sumber protein yang berkaitan langsung dengan peningkatan pendapatan masyarakat," ujarnya.
Untuk itu, menurutnya, ajang International Maize Conference (IMC) yang sedang digelar di Gorontalo, menjadi penting sebagai wadah bagi semua pemangku kepentingan jagung.
Beberapa sasaran penting dalam ajang itu, antara lain merumuskan prioritas kebijakan yang perlu ditetapkan, untuk mempercepat pencapaian swasembada jagung, sebagaimana yang ditargetkan terwujud pada 2014.
"Pasar internasional, regional, dan domestik cukup besar, adanya program kerja sama antarpemangku kepentingan diharapkan dapat mendorong akses pasar," kataya.
(KR-SHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012