Kairo (ANTARA Kalbar) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, Indonesia berperan aktif menggalang dukungan dari anggota sahabat di PBB untuk memberi suara setuju bagi peningkatan status Palestina di badan dunia itu sebagai Pengamat (Observer).

"Kami menyampaikan terima kasih kepada Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa yang mewakili Indonesia dalam menggalang dukungan di PBB bagi status baru misi Palestina," kata Abbas saat menerima kunjungan muhibah DPR-RI ke Ramallah, Tepi Barat, Palestina, Senin.

Presiden Abbas menyebut delegasi DPR pimpinan Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq itu sebagai parlemen negara asing pertama berkunjung ke Ramallah pasca pemberian status baru Palestina di PBB, kata Ketua Kaukus Parlemen untuk Timur Tengah, DPR-RI, Muhammad Najib kepada ANTARA Kairo, Senin.

Pernyataan Presiden Abbas itu terkait Sidang Majelis Umum PBB pada Kamis (29/11) dengan suara mayoritas mensahkan peningkatan status misi Palestina di PBB dari "Entitas" menjadi "Pengamat", yang merupakan pengakuan simbolik untuk meratakan jalan menuju Palestina Merdeka.

Dalam voting penentuan status baru Palestina di PBB itu tercatat  193 negara anggota PBB memberi suara, 138 diantaranya termasuk Indonesia mendukung, sembilan negara termasuk Israel dan Amerika Serikat menolak, dan 41 abstain.

Disebutkan, Abbas dalam kesempatan itu titip salam dan ucapan terimakasih kepada Menlu Indonesia Marty Natalegawa atas kepeloporannya menggalang dukungan untuk Palestina.

Ketika ditanya, apa yang dilakukan Palestina setelah diakui sebagai negara Pengamat di PBB dengan status non state member observer, ia mengatakan, "Pertama, dalam waktu dekat menghentikan pembangunan permukiman Yahudi di atas tanah Palestina. Kedua, berusaha membuka blokade Gaza."

Sebelum diterima Abbas, delegasi meletakkan karangan bunga di makam Yaser Arafat yang berada di kompleks kantor Presiden yg diberi nama Mukataa.

Selain Presiden Abbas, delegasi DPR-RI juga pada hari yang sama telah melakukan pertemuan dengan Gubernur Jericho Majed Al Fityani.

Disebutkan, persahabatan antara Indonesia dan Palestina berlangsung sejak era Presiden Soekarno dan Yaser Arafat.

(M043/M014)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012