Jakarta (ANTARA Kalbar) - Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro mengatakan gaya hidup Badan Usaha Milik Negara (BUMN) cenderung boros yang menimbulkan inefisiensi dalam tubuh perusahaan-perusahaan tersebut.

"Gaya hidup BUMN sangat boros. Banyak agenda-agenda yang mengeluarkan banyak biaya, seperti mengadakan rapat di hotel-hotel setiap minggu," katanya pada Seminar Nasional "BUMN dan Kampanye Antikorupsi" di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara, Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan pemborosan tersebut bukan hanya terjadi di BUMN pusat saja, tetapi juga di daerah.

"Anak perusahaan BUMN jumlahnya banyak di daerah. Bayangkan berapa biaya yang keluar untuk itu," kata dia.

Ismed menambahkan pemborosan tersebut juga terlihat dari banyaknya jabatan yang tidak perlu.

"Contohnya saja di RNI terdahulu, ada sekitar tujuh direktur dengan tujuh asisten direktur dan fasilitas dan gaji yang anggarannya tidak sedikit," katanya.

Menurut dia, biaya perjalanan dinas yang berlebihan juga seharusnya bisa dihemat.

"Untuk apa dari kantor ke bandara menggunakan helikopter hingga 'charter flight' (menyewa pesawat -red) dalam perjalanan dinas," katanya

Dia mengatakan jika jabatan tersebut dipangkas, maka akan mendatangkan laba bagi perusahaan dan bagi negara.

"Ketidakefisienan juga ditemukan pada proses produksi RNI terdahulu, yakni bahan baku yang seharusnya bisa dipakai untuk produksi tahun depan justru dijual," katanya.

Ismed menilai selama ini perusahaan dan karyawan yang tidak kompak juga merupakan masalah utama BUMN.

"Tidak adanya soliditas, yakni tidak bersatunya tujuan antara para pimpinan dan karyawan," katanya.

Karena itu, dia mengharapkan tiap perusahaan dapat menjaga 'key perfomance index' atau indeks kinerja utama diikuti dengan pengawasan dari Kementerian BUMN untuk mewujudkan efisiensi di dalamnya.

Dia berpendapat inefisiensi merupakan musuh utama BUMN dan peluang untuk korupsi dalam perusahaan-perusahaan tersebut masih besar.

"Jika perusahaan ingin mendatangkan laba dan karyawannya sejahtera, maka ciptakan efisiensi dan jangan korupsi," katanya.

(J010)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012